Badung (Penabali.com) – Anggota Badan Sosialisasi MPR RI, Anak Agung Bagus Adhi Mahendra Putra mengatakan paham radikalisme, ekstremisme, maupun kilafah sudah menjalar ke berbagai sendi kehidupan termasuk sektor pendidikan. Ia menyebut, sumber dari PPIM UIN tahun 2018 ada 63 persen guru memiliki opini intoleran terhadap agama lain.
“Kita khawatir akan dampak ketidakhadiran negara terhadap pembinaan mental dan ideologi bangsa,” kata Anggota DPR RI Komisi II ini pada acara Sosialisasi Empat Pilar MPR RI kepada Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia (Himpaudi) Kabupaten Badung, bertempat di 100 Sunset Ballroom, Kuta, Badung, Senin (7/11/2022).
Mengingat pentingnya Empat Pilar yang terdiri atas Pancasila, UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Bhineka Tungga Ika, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia, maka Badan Sosialisasi MPR RI menggandeng Himpaudi untuk bersama-sama membumikan dan menyerukan 4 Pilar Kebangsaan kepada anak-anak didiknya.
Anggota Fraksi Partai Golkar dari Dapil Bali yang lebih populer dipanggil Gus Adhi ini, menjelaskan sosialisasi 4 Pilar sangat penting diberikan khususnya kepada Himpaudi karena di tangan para guru dan tenaga pendidik ini membimbing, mendidik dan melatih anak-anak usia dini agar tertanam jiwa-jiwa Pancasila sejak awal. Menanamkan para siswanya bagaimana perilaku-perilaku di tiap sila dalam Pancasila yang wajib terus ditanamkan dalam jiwa anak didik.
“Kita harus mengambil simpul-simpul masyarakat seperti guru dan tenaga pendidik ini karena di tangan mereka akan lahir generasi bangsa yang pancasilais, punya toleransi tinggi, terpenting kita cegah paham-paham radikalisme terorisme itu merangsuk ke dunia pendidikan, kita bersyukur di Bali kita tidak menemukan hal-hal seperti itu,” ujar Gus Adhi.
Selain guru, Gus Adhi juga menyebut berdasarkan sumber dari mantan Menhan Ryamizard Ruacudu ada 3 persen anggota TNI terpapar ekstremisme, survei Alvara tahun 2018 merilis 19,4 persen ASN tidak setuju Pancasila. Lalu ada survei Cisfrom 2018 terdapat 36,5 persen mahasiswa kampus Islam setuju kilafah, dan sumber dari BNPT tahun 2018 menyebutkan ada 7 kampus terpapar ekstremisme agama.
“Jadi sosialisasi empat pilar ini sangat penting kepada guru sebagai pembangun jiwa dan kekuatan bangsa Indonesia,” kata Gus Adhi.
Terakhir, sebelum menutup pemaparannya dihadapan ratusan guru Anggota Himpaudi, Gus Adhi menyatakan hal ini: “Jangan pernah berbuat baik, meskipun perbuatan baik kita itu tidak dihargai, sebab yang kita cari bukan balasan dari sesama namun sebagai kewajiban kepada Tuhan”.
Selain Gus Adhi, pemateri lain dari hadir Pimpinan Badan Sosialisasi MPR RI Ir. Alimin Abdullah (Fraksi PAN), serta Anggota Badan Sosialisasi MPR RI yakni H. Syarief Abdullah Alkadrie (Fraksi NasDem), H.E. Herman Khaeron (Fraksi Demokrat), Hj. Aliyah Mustika (Fraksi Demokrat), Fernando Sinaga (Kelompok DPD), dan Habib Ali Alwi juga dari Kelompok DPD. (red)