Gubernur Bali Wayan Koster saat menerima audensi Badan Kesehatan Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Pusat dan Kemenkes di Kantor Gubernur Bali, di Denpasar, Jumat (27/9), menyatakan perilaku hidup sehat harus terus ditanamkan. Karena itu, Gubernur Koster sangat mendukung sosialisasi Gerakan Masyarakat Sehat (GERMAS) dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Pura, yang dilaksanakan PHDI Pusat bersama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.
Lingkungan yang bersih dan sehat, serta perilaku hidup sehat, sejalan, selaras dan sinergis dengan visi pembangunan Nangun Sat Kerthi Loka Bali, yang bermakna menjaga kesucian dan keharmonisan alam Bali beserta isinya untuk mewujudkan krama Bali yang sejahtera bahagia sekala niskala.
Mengawali langkah tersebut, Gubernur Koster telah menerbitkan Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 97 Tahun 2018 tentang Pembatasan Timbulan Plastik Sekali Pakai.
Ke depan, Gubernur akan menerbitkan Pergub tentang pengelolaan sampah yang akan membersihkan sampah sejak di tingkat hulu. Dengan peraturan ini nantinya akan diatur larangan membuang sampah di sumber air, seperti danau, sungai dan laut.
“Apalagi di Pura. Ini termasuk yang harus dikelola. Menanamkan budaya hidup bersih. Perilaku hidup bersih harus dibangun di masyarakat,” kata Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali ini.
Ia mengatakan dalam Pergub ini nantinya ditanamkan perilaku hidup bersih. Dalam kaitan hidup sehat, Gubernur juga meminta agar pelaksanaan aturan kawasan tanpa rokok di kawasan suci Pura sesuai dengan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 10 Tahun 2011 tentang Kawasan Tanpa Rokok dilaksanakan secara serius.
Sementara itu, Ketua Badan Kesehatan PHDI Pusat, drg. Nyoman Suartanu mengatakan sejak tahun 2010 sudah memiliki MoU dengan Kemenkes untuk melakukan sosialisasi GERMAS dan PHBS di Pura. Pada tahun ini kegiatan kembali dilakukan di Pura Kahyangan Jagat di sembilan kabupaten/kota se-Bali.
“Kita mulai dari Pura dulu akan kita kerjasama dengan desa adat nanti, karena kami akan keliling indonesia untuk membangun peradaban ke depan, khususnya peradaban umat manusia, umat Hindu,” kata Suartanu.
Ia menambahkan, PHDI Pusat memiliki komitmen untuk membantu pemerintah daerah Bali mewujudkan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali.
“Tidak ada satu organisasi yang bisa menyelesaikan masalah di lapangan, perlu kolaborasi, perlu bersinergi untuk membangun potensi untuk memperbaiki masalah-masalah yang sedang dihadapi pemerintah daerah,” ujarnya. (red)