Denpasar (Penabali.com) – Salah satu pelaku pendidikan di Bali, Ni Wayan Parwati Asih, S.Pd., M.Pd., mengungkapkan peran guru di era saat ini apalagi dalam situasi pandemi Covid-19, dituntut memiliki sifat terbuka dalam melihat trend yang terjadi.
Seorang tenaga pendidik menurutnya, juga harus mau berubah, berpikir alternatif dan berkarakter agar proses pembelajaran di sekolah melahirkan lulusan yang profesional tentunya sesuai kebutuhan Industri.
“Guru sebagai seorang pemimpin agar mampu menjadi pemimpin yang disukai, dipercaya dan mampu membimbing, dan berkepribadian baik,” kata perempuan yang lebih akrab dipanggil Agek Parwati, Sabtu (18/09/2021).
Menurut Agek, seorang guru sudah seharusnya mempunyai jiwa kepemimpinan dan menjadi guru yang kompeten, karena keterlibatan guru dalam pembelajaran dan interaksi di sekolah sangat berpengaruh besar terhadap proses dan prestasi peserta didik.
Kepemimpinan seorang guru dalam pendidikan sangat berpengaruh dalam menghasilkan output yang baik. Saat ini kiprah guru teladan seolah luluh oleh pengaruh teknologi yang sangat pesat, dan berbagai faktor lainnya.
“Guru teladan sebenarnya sangat didambakan oleh peserta didik. Seorang guru memberikan contoh, motivasi, tuntunan, dan bimbingan agar proses pendidikan berjalan maksimal dan mencapai tujuan,” ujarnya.
Di masa pandemi seperti sekarang ini, seorang guru disamping harus paham menguasai teknologi, guru juga harus bisa mengelola kelas daring dan pembelajaran dengan baik.
Sebelum pandemi suasana belajar tatap muka sangat kental sekali dan sudah menjadi kebiasaan dalam suasana pembelajaran di Indonesia. Dengan pola tatap muka, banyak terjadi interaksi dan diskusi.
Tantangan kelas daring tentu lebih besar daripada tatap muka, karena guru dan siswa sudah terbiasa tatap muka. Tantangan besar bagi guru bagaimana membantu siswa dan memotivasi siswa, membiasakan siswa mengikuti pembelajaran daring, membuat bahan ajar yang lebih inovatif, pemberian reward kepada siswa agar siswa bersemangat dalam belajar untuk mencapai hasil maksimal dari program pembelajaran.
“Dengan kepemimpinan guru yang baik maka akan terwujud suasana pembelajaran yang menyenangkan, tujuan pembelajaran tercapai, susanana interaksi guru dengan berbagai pihak di sekolah berjalan dengan baik serta menghasilkan out put dan out come yang baik,” tutur Agek yang juga Kepala SMK Teknologi Nasional Denpasar.
Pemerintah telah menetapkan syarat yang tidak ringan bagi tenaga pendidik atau guru yang akan ikut Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan, salah satunya lulusan fresh graduated wajib dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,0.
Agek mengatakan, melihat syarat yang cukup ketat tersebut sudah tentu akan membuat kualitas tenaga pendidik menjadi lebih baik karena tenaga pendidik akan diisi oleh para guru yang cerdas.
“Guru yang pintar dan cerdas saja belum cukup. Dia juga harus mampu tampil baik di kelas di depan anak didiknya, mentransfer ilmunya kepada anak didiknya dan anak didiknya itu mampu menerima dengan baik,” katanya. (rls)