Categories Denpasar Pendidikan

Tantangan Pers di Masa Pandemi Covid-19, Ketua PWI Bali Dwikora: “Pers harus jadi cleaning house”

Denpasar (Penabali.com) – Ketua PWI Bali IGMB Dwikora Putra mengatakan, pers memiliki fungsi memberikan informasi yang berimbang dan akurat kepada masyarakat. Selain itu, pers juga berfungsi sebagai kontrol berbagai kebijakan pemerimtah dan yang terjadi di masyarakat sekaligus juga berfungsi memberikan hiburan edukatif kepada masyarakat.

“Ketika seseorang terjun ke dunia pers dia punya bekal idealisme bukan hanya cari popularitas. Jadi tugas pers itu penting apalagi di masa pandemi saat ini dimana ekonomi hampir di seluruh sektor terpuruk,” ujar Dwikora usai membuka Rapat Kerja Daerah Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Bali di Gedung PWI Jl. Gatot Subroto Denpasar, Senin (26/07/2021).

Dwikota yang juga Ketua Dewan Penasehat SMSI Bali lanjut mengatakan, tantangan pers saat ini tidaklah gampang. Apalagi ditengah “serbuan” media sosial yang juga kerap “berfungsi” layaknya pers dengan memberikan informasi kepada masyarakat. Padahal menurut Dwikora, seorang wartawan menulia berita bisa dikatakan sebagai produk jurnalistik, salah satunya adanya konfirmasi dari narasumber dengan menerapkan konsep 5 W 1 H.

“Pers harus jadi ‘cleaning house’, hadir memberi pemahaman yang benar kepada masyarakat,” tegas wartawan senior ini.

Ditengah maraknya pemberitaan tentang Covid-19 oleh media mainstream baik media cetak, media elektronik dan media online, bagi Dwikora, harus dibangun dan diinformasikan dengan benar. Seorang wartawan juga harus memberitakan kepada seluruh masyarakat bagaimana upaya-upaya pemulihan kesehatan dan ekonomi terus dilakukan pemerintah dan berbagai pihak, sehingga dapat memunculkan citra positif kepada dunia internasional terhadap pemulihan ekonomi bagi Indonesia dan khususnya Bali.

Rakerda SMSI Bali tahun 2021. (Foto: ist.)

“Kepercayaan publik terhadap pers harus kita pegang teguh dan pertahankan dengan memberikan informasi yang benar dan akurat,” kata Dwikora.

Sementara itu Ketua SMSI Bali Emanuel Dewata Oja mengungkapkan ditengah upaya pemerintah bersama seluruh pihak melakukan percepatan penanganan Covid-19, masih ada oknum yang melontarkan black campaign terhadap Indonesia khususnya Bali.

Wartawan senior yang akrab disapa Edo ini mengajak para wartawan untuk mengkonter black campaign itu dengan memberitakan hal-hal yang dapat membangun citra positif. Semisal meliput aktifitas di pasar tradisional, aktivitas ekonomi, olahraga, dan lainnya dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.

“Di Bali itu ada ratusan media online, kalau saja satu media menulis satu berita tentang aktifitas masyarakat yang tetap patuh prokes, maka kita juga turut membantu memulihkan perekonomian,” sebut Edo. (red)