Categories Bali Event Millennial

Tek-Tung’ Tutup Denfest 2018

“Denfest Bernuansa Milenial, Teguh Jaga Kearifan Lokal”

 

Walikota Denpasar, IB Rai Dharmawijaya Mantra didampingi Wakil Walikota, IGN Jaya Negara, Ketua DPRD Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Gede, dan Forkominda memainkan permainan Tek-Tung sebagai tanda ditutupnya Denfest tahun 2018, di Catus Pata Catur Muka Denpasar, Senin (31/12).

Permainan Tek-Tung memiliki filosofi mendalam yaitu melambangkan pelemparan ide, yang mana di Kota Denpasar diharapkan, ide ataupun inovasi-inovasi yang digagas senantiasa mampu diimplementasikan dengan baik dan bermanfaat untuk masyarakat. Tak ketinggalan, pagelaran budaya dari masing-masing Kecamatan di Kota Denpasar juga menyisipkan permainan tradisional yang dimainkan oleh anak-anak. Diantaranya Masepit-sepitan, Megoak-goakan, Plalianan Mabedut, serta Plalian Deduplak. Dalam setiap permainan tersebut tentu mengandung makna dan filosofi mendalam khususnya penguatan pendidikan karakter anak.

Walikota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra mengapresiasi penampilan anak-anak yang begitu antusias dalam memainkan setiap permainan tradisional dalam pertunjukannya. “Saya pribadi merasa sangat senang dan bangga melihat anak-anak sangat menikmati dunia mereka dengan bermain, terlebih ini permainan tradisional jadi nilai-nilai pendidikan karakter di dalamnya mampu diserap,” ungkapnya.

Rai Mantra juga mengapresiasi Denfest 2018 yang dikatakan mengalami peningkatan baik karena tujuan besar kegiatan ini tercapai. “Denfest tahun ini memperlihatkan keadaan millenial dengan pembayaran yang menggunakan uang elektronik, namun identitas budaya masih sangat melekat pada permainan tradisional yang kembali diperkenalkan, identitas inilah yang tidak boleh hilang,” tambahnya.

Sementara itu Kadisbud Kota Denpasar, IGN Bagus Mataram menambahkan, di Kota Denpasar terdapat sedikitnya 62 jenis permainan tradisional. Hal inilah yang ingin disajikan dalam Denfest sehingga mampu memberikan warna berbeda serta wahana edukasi dini bagi masyarakat tentang pentingnya permainan tradisional sebagai kearifan lokal Bali.

“Kemasan yang berbeda ini kami sajikan guna memberikan nuansa edukasi serta pemahaman tentang permainan tradisional yang muaranya adalah memberikan kebahagiaan bagi masyarakat,” jelasnya.

Salah satu siswa yang juga turut serta dalam pagelaran Baleganjur Siwer Nadi Swara, I Gede Abhi Nanda Jaya, mengaku sangat senang bisa tampil di depan oang nomor satu di pemerintahan Kota Denpasar. “Senang sekali dapat pentas di depan Bapak Walikota, semoga tahun depan juga bisa tampil lagi,” ungkapnya penuh bangga. (red)