Penabali.com – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Provinsi Bali menerima kunjungan Duta Besar Uni Eropa, Vincent Piket, Senin (10/05/2021), di Kantor Kadin Bali di Denpasar.
Dubes Uni Eropa diterima Wakil Ketua Umum Bidang Investasi Pariwisata Kadin Bali Agus Mahausada, Wakil Ketua Umum Bidang Akomodasi dan Pengembangan Pariwisata, Dr. (C) I Made Ramia Adnyana, S.E., M.M., CHA., Wakil Ketua Umum Bidang Perdagangan International Ibu Nani Chan, Ibu Tuti dan Tika. Turut mendampingi Dubes Uni Eropa, Konselor Pertama Kepala Bidang Perdagangan dan Ekonomi Ms. Marika Jakas.
Adapun tujuan kunjungan Vincent Piket ke Kadin Bali dalam rangka untuk mengetahui kondisi terkini dan persiapan dibukanya border untuk pasar internasional serta pemulihan ekonomi.
Vincent Piket menyebutkan bahwa Uni Eropa telah melaksanakan hampir 70% vaksin sampai bulan Juli 2021. Selama ini, sudah terjalin kerjasama yang bagus antara Uni Eropa dan Kadin Indonesia termasuk Kadin Bali terutama fokus pada craft industry/furniture yang berkualitas.
Selain itu, perdagangan juga berjalan baik ke Uni Eropa seperti produk agriculture antara lain Kopi Bali, Garam Amed, Education Industry dan produk kesehatan.
Agus Mahausada menyampaikan perihal progress Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (I-EU CEPA), terutama terkait potensi yang bisa di-link dengan pemulihan ekonomi Bali melalui skema kerjasama komprehensif antara Indonesia dan Uni Eropa dengan tujuan untuk meningkatkan kerjasama dagang di antara Indonesia dan Uni Eropa.
“Harapan Bali dalam hal mulai dari membuka akses pasar, mendorong investasi dari perusahaan-perusahaan negara anggota Uni Eropa, hingga meningkatkan perdagangan dari Bali ke Uni Eropa melalui peluang kontak langsung saat pariwisata mulai dibuka,” ucap Agus.
Di sisi lain, I Made Ramia Adnyana menyampaikan bahwa Bali berencana untuk membuka border dengan berbagai persiapan baik sertifikasi CHSE, melakukan vaksin dengan target 70% sampai bulan Juli 2021, kendati semua persiapan juga sangat tergantung kepada penurunan penanganan Covid-19 terutama adanya peningkatan varian baru yang mulai ditemukan di Bali yang berasal dari India dan Afrika.
“Kita mengundang Uni Eropa untuk mengadakan pertemuan secara virtual guna mempertemukan antara para pebisnis Bali dan Uni Eropa untuk melihat potensi masing-masing produk,” ungkap Ramia. (red)