Badung (Penabali.com) – Perubahan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat mengharuskan semuanya siap menghadapi perubahan dunia terutama dalam bidang pendidikan.
Pendidikan memiliki peran yang penting untuk memajukan kualitas SDM yang kecakapan, mampu berpikir kritis, bernalar, kretatif, komunikatif, kolaboratif, dan memiliki kemampuan problem solving.
Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, Universitas Udayana (Unud) pada tahun ini telah melaksanakan seleksi penerimaan mahasiswa baru mulai dari jenjang Diploma, Sarjana, Profesi, PPDS-1, Magister, dan Doktor. Total mahasiswa baru saat ini adalah 7.362. Sebanyak 6.506 terdaftar sebagai peserta Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) termasuk mahasiswa lama yang terbagi menjadi 65 Gugus. Peserta yang hadir dan dinyatakan lulus pada PKKMB tanggal 8 – 9 Agustus 2022 sebanyak 6.157 mahasiswa.
Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi selama kegiatan berlangsung, secara umum pelaksanaan PKKMB berjalan lancar dengan efektifitas (96,2%) dan mutu pelaksanaan yang baik (94,5%). Hal ini tentunya berkat dukungan semua pihak baik dari dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa sehingga kegiatan PKKMB ini berjalan lancar.
“Apresiasi setinggi-tingginya kami ucapkan kepada seluruh Panitia PKKMB tahun 2022, BEM dan DPM Unud beserta tim atas dukungan penuh serta ide-ide kreatifnya sehingga acara PKKMB menjadi spektakuler. Ucapan terima kasih kami ucapkan kepada seluruh pihak yang telah mendukung kegiatan ini termasuk dari pihak Satgas Covid-19 Pemprov Bali, kepolisian, Dinas Perhubungan, dan PLN atas dukungan sehingga kegiatan ini berjalan lancar sesuai harapan kita bersama,” tutur Wakil Rektor Bidang Akademik Prof. I Gede Rai Maya Temaja, disela acara Media Gathering di Trans Hotel, Selasa (16/08/2022).
Universitas Udayana dalam meningkatkan kualitas SDM mendorong dan terus memotivasi seluruh dosen yang telah memenuhi syarat menjadi Guru Besar. Sejak awal tahun 2022, Unud telah mengukuhkan sebanyak 11 orang Guru Besar dan selanjutnya pada tanggal 3 September 2022 akan dikukuhkan lagi sebanyak 9 orang Guru Besar.
Prof. Temaja mengatakan hampir setiap tahun terdapat Guru Besar yang memasuki masa purna tugas. Hal ini harus diantisipasi dengan langkah strategis agar dosen yang sudah bergelar Doktor berupaya meningkatkan statusnya menjadi Guru Besar.
“Saya ucapkan selamat kepada Guru Besar yang akan dikukuhkan semoga mampu mengemban tugas dengan sebaik-baiknya, karena dibalik jabatan ini mengandung makna yang besar serta tuntutan tanggung jawab yang lebih besar,” tutupnya. (rls)