Buleleng (Penabali.com) – Jika mendengar Pura atau Pelinggih Mobil, mungkin akan tertuju pada Pura Mobil di Nusa Penida, Klungkung. Pura tersebut memang sudah cukup populer menjadi tujuan tirta yatra atau wisata spiritual bagi umat Hindu di Bali bahkan luar Bali.
Namun siapa sangka, bahwa ada Pelinggih Mobil selain di Nusa Penida. Tentunya, Pelinggih Mobil ini sudah dipercaya secara sakala dan niskala oleh warga setempat. Salah satunya Pelinggih Mobil di Desa Pakraman Sangket, Kelurahan/Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng.
Menjadi keunikan tersendiri, Desa Pakraman Sangket ini memiliki 3 Pelinggih Mobil sekaligus. Ketiganya terletak di luar area Pura Kahyangan Tiga Desa Pakraman Sangket.
Bendesa Adat Sangket, I Gede Tinggen, menuturkan sejarah pembangunan pelinggih tersebut berawal dari kisah mistis dikarenakan seringnya ada Sutri yang kerauhan saat pujawali dan meminta untuk dibuatkan Pelinggih Mobil di Kahyangan Tiga. Bahkan sebelum pelinggih tersebut dibangun, warga terkadang mendengar suara seolah-olah ada pasukan tentara yang berjalan termasuk ada suara truk tentara pada malam harinya. Bahkan, ada juga warga yang sempat melihatnya.
Fenomena gaib dan unik di luar akal sehat yang sering terjadi ini, menguatkan tekad warga untuk membangun Pelinggih Mobil untuk menuruti permintaan Sutri yang mengalami kerauhan itu melalui hasil paruman desa. Dimana hasil paruman desa ini disesuaikan dengan tradisi adat dan sekala niskala yang bertujuan untuk memohon perlindungan khususnya di wilayah Desa Pakraman Sangket.
“Awalnya masyarakat kurang percaya dengan kejadian tersebut. Tapi karena kejadiaannya berkali-kali dan sempat juga ada warga yang melihat, maka diputuskan untuk membuat pelinggih mobil tersebut,” terangnya.
Gede Tinggen menambahkan, Pelinggih Mobil tersebut mulai dibangun pada tahun 2003. Dimana untuk di Pura Desa terdapat Pelinggih Mobil Sedan Putih yang dipercaya sebagai komandan tentara, di Pura Mengening dibangun Pelinggih Truck Tentara yang dipercaya sebagai prajurit dalam mengamankan wilayah, dan di Pura Dalem ada pelinggih menyerupai mobil kijang pick-up kuno yang dipercaya digunakan untuk patroli.
Semua pelinggih tersebut ditempatkan di halaman luar Pura atau pada areal jaba Pura, tepatnya di dekat pintu masuk Pura.
“Biasanya saat pujawali warga kami di sini mengaturkan banten pejatian dan tipat gong sebagai taksu untuk memohon keselamatan khususnya di wewidangan Desa Pakraman Sangket,” tutupnya. (rls)