Denpasar-Badung (Penabali.com) – Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Bali XV sedang berlangsung. Sekretaris Daerah (Sekda) Buleleng yang juga Ketua Asosiasi Kabupaten (Askab) PSSI Buleleng, Gede Suyasa, memberi dukungan dan menonton langsung pertandingan cabang olahraga (Cabor) Futsal dan Sepak Bola.
Sekda Suyasa memberi dukungan langsung dan menonton pertandingan Cabor Futsal di GOR Lila Buana Denpasar, dan Cabor Sepakbola di GOR Dati 2 Badung, Senin (14/11/2022). Kedua pertandingan tersebut berjalan seru dan sengit. Kedua cabor tersebut berakhir dengan hasil imbang.
Tim Futsal Buleleng dalam babak penyisihan melawan juara bertahan, Tim Futsal Badung. Kedua tim berbagi skor 6-6 dalam pertandingan 2 x 20 menit. Sekda Suyasa mengapresiasi kemampuan Tim Futsal Buleleng menahan imbang kampiun Porprov XIV.
“Futsal kita cukup bagus permainannya. Bisa mengimbangi juara bertahan Badung. Bahkan kita sudah sempat unggul walaupun di detik-detik terakhir bukan menit lagi bisa disamakan,” ujar Suyasa.
Dengan permainan yang ditunjukkan dalam laga kontra Tim Futsal Badung, Suyasa menilai bahwa Tim Futsal Buleleng memiliki kualitas permainan yang baik. Kedepannya, permainan yang ditampilkan bisa menjadi bahan evaluasi untuk memperkuat kelebihan dan meminimalisir kesalahan pada pertandingan selanjutnya. Suyasa optimis, bahwa Tim Futsal Buleleng bisa menjadi juara grup dalam babak penyisihan.
“Dengan kondisi seperti ini kita optimis mestinya bisa menjadi juara grup. Targetnya harusnya juara grup sehingga nanti di semifinal bisa melawan runner-up,” tegasnya.
Setelah mendukung langsung kontingen Buleleng Cabor Futsal, Sekda Suyasa juga memberi dukungan dan menonton langsung kontingen Buleleng Cabor Sepak Bola. Dalam pertandingan babak penyisihan, Tim Sepak Bola Buleleng bermain melawan Tim Sepak Bola Tabanan. Pertandingan berakhir dengan skor 1 – 1. Suyasa memaparkan bahwa lapangan yang becek mengakibatkan permainan terbaik susah untuk ditampilkan.
“Karena lapangannya sangat becek memang menjadi tidak optimal untuk menunjukkan kualitas permainan. Skill pemain tidak kelihatan. Karena memang lapangan sangat becek dan pemain sangat berpotensi untuk cedera, jatuh, keseleo dan sebagainya,” ucap Suyasa.
Dirinya menambahkan, kondisi lapangan yang becek setelah diguyur hujan bisa menjadi bahan evaluasi bersama khususnya untuk panitia. Bahwa kondisi ini merupakan situasi yang harus diantisipasi. Upaya penanganan lapangan becek yang diharapkan ialah menyedot genangan air sehingga lapangan bisa lebih kering dan memungkinkan pemain untuk mengeluarkan permainan terbaik.
“Sekiranya bisa, panitia semestinya kalau ada genangan air disedot. Toh juga setelah itu tidak ada hujan. Harusnya setelah disedot dan dikeringkan baru dilanjutkan bermain. Kita berharap bisa dibantu supaya permainan bisa berkembang,” ungkap Suyasa. (rls)