Badung (Penabali.com) – Simposium Nasional Riset dan Abdimas Inovatif Berkelanjutan SENASTEK IX & SENASDIMAS I Universits Udayana tahun 2022, membawa angin segar bagi para peneliti di Universitas Udayana. Pasalnya, pada kegiatan ini semua hasil penelitian didesiminasikan kepada dunia industri.
Salah satu peserta yang ikut mendesiminasikan produk dari hasil penelitiannya adalah tim dari Fakultas Pertanian yang terdiri dari I Putu Sudiarta, S.P., M.Si., Ph.D., Dr. Gusti Ngurah Alit Susanta Wirya, S.P., M.agr. dan Prof. Dr. Ir. Ketut Ayu Yuliadhi, M.P. Tim riset ini memiliki perhatian khusus terhadap pengendalain hama yang ramah lingkungan dengan memanfaatkan jamur Aschersonia sp., semacam jamur baik yang bermanfaat.
Disela kegiatan SENASTEK IX, Sudiarta Ph.D., menyampaikan jamur Patogen serangga adalah jamur yang menginfeksi hama kutu kebul yang menyerang bermacam tanaman pertanian hortikultura maupun perkebunan. Beberapa penelitian menyebutkan bahawa Patogen serangga memiliki pertumbuhan yang sangat lambat, sehingga penelitian lanjutan sangat diperlukan untuk pembiakan massal sebagai pengendali hama kutu kebul. Oleh karena itu optimasi berbagai tepung dari serangga lokal dengan berbagai konsentrasi dan komposisi untuk media baru pertumbuhan jamur Patogen serangga dilakukan pada penelitian ini. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa jamur yang digunakan telah diidentifikasi sebagai Aschersonia sp. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, penambahan tepung serangga lokal mampu meningkatkan pertumbuhan jamur pathogen serangga. Sampai saat ini media alternatif ini telah dikembangkan dan diformulasi sehingga dapat digunakan sebagai media pembiakan massal jamur antagonis pengendali hama pada tanaman.
Putu Sudiarta, Ph.D, memiliki kesan yang sangat baik terhadap pelaksanaan SENASTEK IX Tahun 2022 secara offline. Hal yang paling dirindukan adalah ketika bertemu dengan kolega-kolega dari luar prodi dan terutama dari luar fakultas. Ditambahkan juga, forum ini merupakan suatu kesempatan yang sangat besar untuk dapat bertukar pikiran dan berkolaborasi dengan peneliti-peneliti lain yang nantinya akan melahirkan ide-ide baru yang inovatif. (rls)
Sumber: https://www.unud.ac.id/