Denpasar (Penabali.com) – Program Kelompok Usaha Bersama (KUBE) dari Pemerintah Pusat dari Kementerian Sosial RI, mendapat sambutan hangat dari berbagai elemen masyarakat, termasuk juga didalamnya dari warga Desa Sumerta Kauh.
Salah satu KUBE yang masih aktif dan juga sebagai mitra masyarakat dalam program pengabdian kepada masyarakat ini adalah KUBE Sari Jaya. KUBE Sari Jaya mulai aktif beroperasi 10 Juli 2018, diketuai Ni Wayan Sami dan beralamat di Jalan Ratna Gang 1 No.7 Denpasar. KUBE ini memiliki 5 orang anggota dan semuanya para srikandi keluarga.
Produk yang dihasilkan KUBE Sari Jaya adalah jajanan tradisional berupa sumping, dadar gulung, apem, jaje lukis, onde-onde, lemper, bantal dan masih banyak yang lainnya. Harga jual rata-rata berkisar antara Rp.1.000 – Rp.2.000.
Selama usaha ini dijalankan, dapat diidentifikasi berbagai permasalahan yang menimpa pada mitra yakni kurangnya literasi keuangan berkaitan dengan pengetahuan perencanaan dan pengelolaan keuangan yang baik.
Berangkat dari persoalan itulah, yang kemudian memotivasi Tim Pengabdian Masyarakat Unwar untuk hadir kembali menyelenggarakan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) dengan tema “Pelatihan Perencanaan dan Pengelolaan Keuangan Bagi KUBE Sari Jaya di Desa Sumerta Kauh Denpasar”.
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat di KUBE Sari Jaya Desa Sumerta Kauh diselenggarakan pada tanggal 25 Juni 2022. Tim pengabdian masyarakat ini dilakukan Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Warmadewa yang diketuai Drs. I Made Jamin Yasa, M.M., bersama anggota Dewi Soraya, S.E., M.M., I.A. Dinda Priyanka Maharani, S.E., M.M., dan Bagus Amlayasa, S.E., M.Si.
Untuk mengatasi permasalahan yang menimpa pada KUBE Sari Jaya, Tim PKM Universitas Warmadewa mengungkapkan bahwa literasi keuangan berkaitan dengan perencanaan dan pengelolaan keuangan menjadi solusi yang tepat dalam menghadapi masalah mitra. Bahwa dengan manajemen keuangan dapat dijadikan sebagai bahasa informasi bisnis dan berguna dalam pengambilan keputusan bagi setiap usaha.
Hal yang tidak kalah menariknya adalah pentingnya pemisahan pencatatan antara entitas dan kepentingan pribadi, sehingga data keuangan KUBE tidak berbaur dengan data keuangan keluarga.
Tim Unwar ini juga memberikan mitra pelatihan tentang pendampingan serta praktek langsung berkenaan dengan proses perhitungan Break Even Point (BEP) secara akurat, cermat dan tepat berkaitan dengan pembuatan perencanaan keuangan yang efektif. Kegiatan berikutnya berupa bagaimana cara mencatat pembukuan secara sederhana.
Kegiatan PKM ini diakhiri dengan memberi bantuan berupa peralatan untuk mendukung kegiatan operasional Mitra KUBE Sari Jaya. Bantuan diserahkan Ketua Tim PKM kepada Ketua Kelompok KUBE Sari Jaya. Diharakan dengan pemberian bantuan ini dapat meningkatkan produktivitas hasil produksi jajan tradisional. (rls)