Categories Tabanan

Tinjau Lokasi Bencana di Tabanan, Gubernur Koster akan Relokasi Tempat Tinggal Warga

Tabanan (Penabali.com) – Gubernur Bali, Wayan Koster, bersama Kapolda Bali, Irjen. Pol. Putu Jayan Danu Putra didampingi Bupati Tabanan, Komang Gede Sanjaya dan Anggota DPD RI Dapil Bali, Anak Agung Gde Agung meninjau lokasi terdampak bencana di Kabupaten Tabanan, Rabu (19/10/2022).

Lokasi bencana di Kabupaten Tabanan yang ditinjau Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali ini, diantaranya Pura Campuhan di Banjar Ganter, Desa Abiantuwung, Kecamatan Kediri yang dalam kondisi hancur akibat terjangan banjir bandang dari aliran Sungai Yeh Sungi pada tanggal 17 Oktober 2022; infrastruktur jalan dan jembatan di Banjar Cau, Desa Tua, Kecamatan Marga dalam kondisi putus akibat dihantam banjir bandang pada tanggal 17 Oktober 2022; dan rumah I Made Gerindem di Banjar Bayan, Desa Tua, Kecamatan Marga dalam kondisi tembok penyengker dan tugu roboh sampai ruangan kamar rumah tergenang air akibat hantaman banjir bandang pada tanggal 17 Oktober 2022.

“Kami pastikan korban atau warga yang terdampak bencana harus diselamatkan terlebih dahulu, kemudian dijamin pasokan kebutuhan pokoknya terpenuhi dengan menyalurkan kebutuhan sehari-hari seperti makanan, air bersih, obat-obatan, dan juga penyiapan tempat pengungsian sebagai penanganan awal jangka pendek,” jelas Gubernur Kostet.

“Jadi penanganan sosial bagi korban terdampak bencana menjadi prioritas utama kami secara jangka pendek,” tegas orang nomor satu di Pemprov Bali ini.

Untuk penanganan jangka panjang, jelas Koster, sedang merancang relokasi tempat tinggal bagi warga yang tinggal di lokasi-lokasi rawan, kemudian melakukan pembangunan kembali fasilitas umum baik infrastruktur jalan, jembatan dan saluran air yang rusak akibat bencana.

Gubernur Wayan Koster dan Kapolda Bali tinjau 3 lokasi bencana Di Kabupaten Tabanan. (foto: ist.)

“Seluruh skema penanganan bencana tersebut siap dibahas dan diputuskan pada rapat koordinasi yang akan melibatkan seluruh pemerintah kabupaten/kota se-Bali, pemerintah provinsi hingga Pemerintah Pusat,” jelas mantan Anggota DPR RI 3 Periode dari Fraksi PDI Perjuangan itu.

Dalam skema penanganan dampak bencana, Gubernur Koster lebih lanjut menjelaskan bahwa pendanaannya ada yang bersumber dari APBD kabupaten, APBD provinsi, maupun APBN melalui Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB).

“Apabila bencana ini sudah dinyatakan sebagai darurat bencana, maka kemungkinan bisa mendapat penanganan khusus lewat program APBN. Sehingga perbaikan Pura Campuhan di Banjar Ganter akan kami bahas skema bantuannya. Kemudian khusus untuk akses jalan dan jembatan di Banjar Cau, Desa Tua ini sebetulnya kewenangan ada di Kabupaten Tabanan, namun akan kami bantu lewat APBD Provinsi Bali tahun 2023 melalui skema Bantuan Keuangan Khusus (BKK), sehingga bisa dibangun jembatan yang permanen, bagus dan kuat guna mengantisipasi kejadian serupa terulang kembali,” jelas gubernur kelahiran Desa Sembiran, Buleleng ini.

Perbekel Desa Tua, Wayan Budi Arta Putra, dalam laporannya kepada Gubernur Koster, menyatakan bahwa pihaknya berencana memasang jembatan sementara milik Zipur TNI yang sempat ditawarkan, supaya akses perekonomian warga, aktivitas petani, dan mobilitas siswa bisa berjalan normal kembali.

Sementara Bupati Tabanan, Komang Gede Sanjaya, didampingi Perbekel Desa Abiantuwung dan Perbekel Desa Tua menyampaikan terima kasih atas perhatian besar yang diberikan Gubernur Koster didalam memberikan solusi terhadap peristiwa bencana alam yang terjadi di Kabupaten Tabanan. (rls)