Kepala Pusat Informasi dan Pengolahan Data (Kapusinfolahta) TNI, Marsma TNI Pujiyanto, S., S.I.P., meninjau latihan keamanan cyber dan sistem teknologi dalam bentuk Information System and Technology Exchange (ISTX), di Jakarta Room Hotel Raffles, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (25/7). Latihan melibatkan 34 personel militer, yang terdiri dari 19 Prajurit TNI dan 15 Tentara Hawaii.
Kapusinfolahta TNI didampingi Kabidpamsisfo Pusinfolahta TNI Kolonel Sus M. Yusuf, S.Kom., M.M., dan Kabidduk TI Pusinfolahta TNI Kolonel Czi Ign. Budiman, SP., M.Sc, turut mengikuti pembekalan materi kepada 34 peserta ISTX yang disampaikan Ssgt Marc Masuno.
Kapusinfolahta TNI mengatakan, latihan informasi sistem kedepan bisa dikembangkan dan tidak dengan negara tertentu saja. “Latihan seperti ini bisa kita kembangkan dengan negara-negara lainnya yang memiliki teknologi informasi relatif maju,” kata Marsma TNI Pujiyanto.
“Artinya, kegiatan ini kedepannya tidak hanya dapat dilakukan secara bersama dengan beberapa negara saja. Selain itu, substansinya juga harus dikembangkan, sehingga latihan seperti ini makin lama makin maju dan makin baik serta bermanfaat bagi negara-negara yang mengikuti pelatihan,” tambahnya.
Marsma TNI Pujiyanto berharap ilmu yang didapat bisa dikembangkan, apalagi saat ini TNI sudah mengembangkan cyber, sehingga bisa diaplikasikan dalam tugas sehari-hari.
Sementara itu, Ssgt Marc Masuno dalam pembekalannya menyampaikan Kibana adalah tools atau sarana untuk melakukan analisis data yang bersumber dari berbagai platform dan tekhnologi seperti wlasticsearch, post gre SQL, my SQL, logs dan data lainnya dalam konteks keamanan cyber.
“Kibana merupakan sarana yang sangat efektif digunakan untuk melalukan thread hunting,” ujarnya. (red)