Denpasar (Penabali.com) – Peluang Anies Baswedan untuk menduduki Gubernur DKI periode kedua semakin mudah dan terbuka lebar dibandingkan harus memiliih Pilpres 2024, mengingat Pilpres nanti harus menggunakan kendaraan politik sampai saat ini mantan rektor itu tidak memiliki, kabarnya Nasdem, PAN dan PKS mengusungnya.
Belum lagi Mahkamah Konstitusi (MK) tidak bergeming atas gugatan Presidential Threshold 20 persen. Tak pelak mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu akan melenggang mulus untuk kedua kalinya dalam konstentan pilkada DKI 2022, Mengapa?
Anies Baswedan memiliki track record yang mumpuni terbukti dari keberhasilannya meningkatkan taraf hidup warga Jakarta. Terbaru menaikkan UMP DKI Jakarta diatas rata-rata.
Keunggulan Anies tidak hanya pandai di akdemik tapi memiliki kebijakan publik di mata masyarakat Ibu Kota. Selain meneruskan program Gubernur terdahulu tak lain membuat terobosan yang membumi.
Untuk menunjang kinerja pada periode kedua nanti Anies wajib menggandeng pasangan yang profesional murni khususnya bidang hukum. Hal ini harus dilakukan Anies untuk menyempurnakan program kerja terkait peraturan-peraturan/Perda untuk kepentingan warga khususnya kaum terpinggirkan.
Tentu, sosok yang mengerti hukum dan sudah malah melintang dalam menyelesaikan berbagai kasus dirasa tepat mendampingi Anies Baswedan pada periode selanjutnya adalah Togar Situmorang.
Kepiawaiannya dalam menyelesaikan kasus hukum sudah tidak diragukan lagi. Artinya, Anies Baswesdan terbantu untuk mengawal kebijakan program-program kerja yang pada periode pertama belum terealisasi.
Masyarakat DKI Jakarta memang sudah lama melirik sosok Advokat Togar Situmorang dengan segudang prestasinya, dan masyarakat DKI merasa bahwa Togar Situmorang cocok untuk mendampingi Anies Baswedan, sebab Anies membutuhkan figur keras dalam artian tegas serta mengerti akan hukum, tentunya akan menjadi satu pasangan yang cocok untuk memimpin DKI. (rls)
