Denpasar (Penabali.com) – Kabupaten Karangasem menjadi incaran sejumlah investor asal Jepang dan Abu Dhabi untuk berinvestasi.
Hal itu diungkapkan salah satu pengusaha asal Karangasem, Ida Bagus Oka Gunastawa. Ia menyampaikan, menggeliatnya kembali perekonomian pasca pandemi harus disyukuri. Terkendalinya kasus pandemi dan dibukanya kembali penerbangan internasional ke Bali membawa angin segar bagi perekonomian khususnya di sektor pariwisata.
Menggeliatnya kembali ekonomi dibuktikan dengan rencana beberapa investor yang hendak menanamkan investasi di Bali, dan kabupaten yang dipilih adalah Karangasem.
“Lawatan kita ke Tokyo selama kurang lebih hampir sebulan kemarin menghasilkan satu komunikasi bisnis yang sangat produktif dan boleh dibilang cukup menggembirakan, saya kira ini sebuah berita baik dan gembira bisa kita sampaikan ke masyarakat,” jelas Oka Gunastawa.
Direktur PT. Oriental Indrakila Persada (OIP) ini melihat dua investor tersebut, Jepang dan Abu Dhabi, sangat serius berinvestasi di Karangasem. Menurutnya, banyak potensi pariwisata yang bisa dikembangkan di Bumi Tanah Aron seperti wahana wisata, sarana akomodasi hotel, vila hingga wisata berbasis alam budaya yang cukup melimpah.
Sebagai bentuk keseriusan investor itu, lanjut Oka Gunastawa, mereka dijadwalkan akhir bulan Agustus ini akan bertandang ke kabupaten ujung timur Pulau Bali tersebut.
“Antara lima sampai tujuh investor, kedatangan mereka sebagai tindak lanjut pertemuan kami sebelumnya di Tokyo Jepang bulan Juli lalu,” ucap mantan Presiden JCI LOM Bali 2005 di Denpasar, belum lama ini.
Dalam beberapa kali pertemuan di Tokyo, Oka Gunastawa mengatakan banyak dibantu Pemerintah Indonesia yang ada di Jepang, khususnya BKPM RI yang berkedudukan di Jepang.
“Kami bertemu langsung dengan beberapa investor Jepang dan Abu Dhabi. Mereka berminat untuk berinvestasi di Karangasem Bali dalam berbagai sektor. Bahkan ada lima sampai dengan tujuh investor rekanan kita yang sudah menyatakan ketertarikannya terlibat di proyek kita di Karangasem,” ungkap mantan Commisioner PT Angkasarana Raksa ini.
Oka Gunastawa menyebut, rencana pengembangan kawasan wisata terpadu di Kabupaten Karangasem itu, total investasinya mencapai Rp.27 triliun. Adapun sektor yang akan digarap mulai dari marina, perhotelan, The International Park Theme, serta berbagai sektor lainnya dimana wahana permainan ini berkelas dunia setara dengan yang ada di Amerika dan Eropa.
“Proyek megah terpadu itu akan menyerap puluhan ribu tenaga kerja, kita akan prioritaskan masyarakat lokal kita di Bali khususnya warga Karangasem,” ungkap mantan Direktur Operasional PT Raja Putra Kencana ini.
Investasi sektor pariwisata di Kabupaten Karangasem tidak main-main karena merupakan hasil pertemuan Presiden Jokowi dengan sejumlah investor di Jepang dan Abu Dhabi. Pertemuan tersebut dilakukan langsung dengan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida. Salah satu hal penting yang disepakati adalah mempererat kerja sama di sektor perdagangan dan investasi khususnya di Kabupaten Karangasem.
Presiden Jokowi bahkan akan memimpin langsung ground breaking pada tahun 2023 nanti. Pembangunan proyek ini sendiri akan segera dimulai tahun 2023 dan pembangunan semua kawasan terpadu ini diperkirakan akan berlangsung hingga tahun 2029.
Untuk The International Park Theme akan ditata seluas 224 hektar. Wahana ini akan mendunia dan akan menjadi wahana terbesar di Asia yang lokasinya di Karangasem. Pengembangan kawasan wisata di Karangasem itu sudah sesuai dengan Peraturan Daerah No.12 Tahun 2020 tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Daerah Tahun 2020-2035.
“Investor Jepang meminta akan membangun hotel bintang 6 dengan jumlah 3 ribu kamar yang dilengkapi fasilitas super premium. Untuk hotel bintang 6 saja, investasinya sekitar Rp.5 triliun. Jadi total investasi diperkirakan mencapai lebih dari Rp.27 triliun jangka waktu pembangunan selama kurang lebih 5 sampai 6 tahun,” tutupnya. (red)