Buleleng (Penabali.com) – Komitmen serius Pemerintah Desa (Pemdes) Sangsit dalam menjaga ketahanan pangan dan pemulihan ekonomi masyarakat terus digelorakan.
Berbagai program telah diluncurkan, mulai dari pembinaan, pemanfaatan sungai menjadi wahana wisata air hingga pengelolaan sampah yang menghasilkan rupiah untuk masyarakat.
Tidak berhenti disana, kali ini Pemdes Sangsit dibawah kepemimpinan Putu Arya Suyasa kembali meluncurkan program dana desa untuk ketahanan pangan dan pemulihan ekonomi masyarakat berupa pemberian fasilitas rombong/gerobak beserta sarananya kepada lembaga-lembaga di Desa Sangsit, Minggu malam (7/8/2022), di Pasar Desa Sangsit.
Arya menerangkan, pengadaan fasilitas rombong itu bersumber dari dana desa dan diberikan kepada lembaga seperti PKK, suka duka, adat dan karang taruna.
“Rombong ada empat dan ini sistem sewa dengan menggandeng Bumdes. Nah untuk sewanya hanya dua ribu per hari atau enam puluh ribu per bulan,” terang Perbekel Arya Suyasa.
Ditambahkan, apabila kedepannya ditemui hal-hal yang tidak sesuai dengan komitmen bersama untuk semangat berjualan, pihak Bumdes akan melaporkan hal tersebut kepada Pemdes Sangsit untuk diberikan sanksi atau pinalti.
Disinggung program keberlanjutan, perbekel dua periode ini mengaku tidak menambah jumlah fasilitas rombong, melainkan akan memberikan bantuan perbaikan sarana pedagang.
“Pengadaan rombong ini cukup besar, 10 juta per unit. Jadi kedepan kami akan bantu masyarakat pedagang untuk perbaikan sarananya. Misal ada yang mejanya rusak, rodanya rusak atau taplak mejanya kami akan bantu. Tentu perbaikan sarana itu akan kami libatkan tukang asal Sangsit,” ujarnya.
Perbekel Arya Suyasa berharap masyarakat Sangsit dapat terus mendukung program Pemdes Sangsit demi mewujudkan ketahanan pangan dan pemulihan ekonomi seperti kegiatan malam ini yang dirangkaikan dengan kegiatan pertunjukan hiburan dari masyarakat sekitar. Pihaknya pun berencana kedepannya menggelar event pasar senggol di Pasar Desa Sangsit.
“Acara ini akan berlanjut, persis seperti yang ada di Surabaya jalan protokol di-stop untuk event pasar Senin, pasar Rabu. Nanti kami akan rembug dengan desa adat untuk melakukan hal itu,” pungkasnya. (rls)