Singaraja (penabali.com) – Pemerintah Provinsi Bali melaksanakan uji coba makan bergizi gratis untuk siswa di SDN 2 Sumberklampok dan SMPN Satu Atap 1 Gerokgak, Senin (25/11). Dua sekolah ini menjadi lokasi perdana uji coba yang dilaksanakan di Bali.
Dari pantauan di lokasi ada 359 paket makanan gratis yang diberikan kepada siswa dalam uji coba tersebut, dengan harga setara Rp 17.500 per paketnta. Makanan itu dimasak oleh 12 anggota Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Desa Sumberklampok, Kecamatan Gerokgak, Buleleng, yang terdiri dari nasi, ayam suwir, sayur tumis, telur, tempe, susu kemasan, serta buah semangka.
Pelaksanaan uji coba ini dipantau langsung oleh Pj Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya, Pj Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana serta beberapa pejabat di lingkup Pemkab Buleleng.
Ketua PKK Desa Sumberklampok, Ni Kadek Trantini mengatakan dalam proses memasak makanan bergizi gratis untuk siswa ini, pihaknya diawasi langsung oleh Ahli Gizi dari Puskesmas II Gerokgak, sehingga makanan yang diberikan kepada siswa dipastikan sehat, tanpa penyedap dan pewarna serta pengawet. Proses memasak dilakukan mulai Senin dinihari, sekitar pukul 02.30 Wita.
“Persiapan bumbu dan potong-potong sayurnya sudah dilakukan sejak kemarin. Jadi pagi dinihari tinggal dimasak. Pilihan lauknya memang sudah ditentukan pemerintah pusat, bahannya lokal,” jelas Trantini.
Sementara Pj Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya mengatakan, makan bergizi gratis untuk siswa ini merupakan program prioritas Presiden RI Prabowo Subianto, untuk tumbuh tumbuh kembang anak. “Dengan asupan yang bagus dan bergizi, anak akan tumbuh menjadi bagus. Kognitifnya menjadi bagus, makin mudah menerima pelajaran. Harapannya tentu akan menjadi SDM yang unggul. Karena anak-anak ini adalah penerus kita,” jelasnya.
Uji coba ini ditambahkan Mahendra, dilakukan untuk mencari langkah yang tepat dalam pemberian makan bergizi gratis untuk para siswa. Seperti persiapannya, apakah akan diserahkan kepada PKK di masing-masing desa, atau melalui pihak yang lain.
“Saya pikir lewat ibu PKK bagus. Saya percaya penyiapannya bagus karena makanan yang disiapkan juga untuk putra-putri mereka. Bahan yang digunakan terbaik, masaknya higenis dan penuh kasih sayang. Ini ide bagus, tapi kami akan coba beberapa model lagi, sehingga nanti pada saatnya kita tahu model mana yang terbaik,” terang Mahendra.
Sementara terkait lauk yang diberikan, Mahendra mengaku akan mengevaluasinya dengan disesuaikan berdasarkan kondisi di masing-masing daerah. “Nanti kami akan lihat berapa sih anggaran per paket makanan yang tepat disiapkan untuk makan bergizi di SD, SMP dan SMA. Kita ingin tau nilai dasarnya berapa, harus dihitung betul berapa sih nilai idealnya. Jadi kami masih akan lakukan beberapa simulasi dengan beberapa model sehingga kami dapatkan model yang tepat sebelum nanti harapannya 2025 sudah bisa dilaksanakan,” ungkapnya. (Aik)