Penabali.com – Universitas Warmadewa (Unwar) bekerjasama dengan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) menggelar “Sosialisasi Empat Pilar MPR RI” dengan tema “Urgensi Amandemen Terbatas Pokok-Pokok Haluan Negara (PPHN) untuk Kesinambungan Pembangunan”, bertempat di Auditorium Widya Sabha Uttama Unwar, Senin (17/5/2021). Sosialisasi menghadirkan narasumber Ketua MPR RI, H. Bambang Soesatyo, S.E., M.B.A., dan dipandu akademisi Unwar, Dr. I Wayan Rideng, S.H., M.H.
Rektor Unwar Prof. dr. Dewa Putu Widjana, DAP&E., Sp.ParK., mengatakan sosialisasi empat pilar kebangsaan sangat penting dilakukan untuk “membakar” semangat nasionalisme dalam berbangsa dan bernegara yang selama ini masih menjadi tantangan terbesar bagi pembangunan negara. Sebab, berdasarkan salah satu Lembaga Survei Indonesia (LSI) dari tahun 2005-2018, hanya 90 persen masyarakat Indonesia pro terhadap Ideologi Pancasila. Sedangkan 10 persen masyarakat Indonesia tidak pro Pancasila.
“Tentu angka ini sangat krusial bagi keberlangsungan pembangunan negara,” kata Rektor Unwar.
Prof. Widjana, mengatakan bahwa pada masa kepemimpinan Presiden Soekarno bangsa Indonesia memiliki garis-garis besar pola pembangunan nasional semesta berencana. Bagitu juga pada masa Presiden Soeharto, bangsa Indonesia memiliki Garis Besar Haluan Negara (GBHN).
Pada saat ini, di masa kepemimpinan Presiden Jokowi pembangunan basisnya berdasarkan visi misi Presiden dan Wakil Presiden yang dielaborasikan menjadi rencana pembangunan jangka menengah yang umurnya hanya 5-10 tahun. Oleh karena itu, harus ada jaminan kesinambungan pembangunan negara pada saat pergantian presiden. Sehingga, sosialisasi Urgensi Amandemen Terbatas PPHN untuk Kesinambungan Pembangunan mesti dilakukan secara berkesinambungan.
Ketua Yayasan Kesejahteraan Korpri Propinsi Bali, Dr. Drs. A.A. Gede Oka Wisnumurti, M.Si., berharap melalui sosialisasi ini nilai-nilai Ideologi Pancasila benar-benar bisa dihadirkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, khususnya bagi seluruh civitas akademika Unwar terlebih di masa pandemi Covid-19.
Menurut Tokoh Puri Siangan, Ubud, Gianyar ini nilai-nilai ideologi Pancasila harus dibumikan dan setiap insan masyarakat Indonesia harus sudah mengimplementasikan semangat dan spirit Ideologi Pancasila ini dalam kehidupannya.
“Terlebih bagaimana nilai-nilai gotong royong, solidaritas, persatuan dan kesatuan dalam mengatasi dampak luas dari pandemi Covid-19,” ujar Wisnumurti.
Sementra itu, Ketua MPR RI H. Bambang Soesatyo dalam paparannya menyampaikan bahwa sosialisasi empat pilar MPR RI penting untuk pembinaan mental ideologi bangsa. Untuk mengisi kekosongan peran negara dalam membentuk mental dan ideologi bangsa telah dirancang dan dilaksanakan agenda pemantapan nilai-nilai kehidupan berbangsa dan bernegara yang dilakukan melalui Sosialisasi Empat Pilar.
Dikatakan, Pancasila telah mempersatukan bangsa Indonesia. Sehingga, sebagai anak bangsa harus bersyukur karena pendiri bangsa telah mewariskan dan sebagai generasi penerus wajib untuk menjaganya.
“Apalagi, bangsa yang besar adalah bangsa yang berpijak pada falsafah bangsanya sendiri,” sambung pejabat negara yang biasa dipanggil Bamsoet ini.
Dalam sosialiasinya ini, Ketua MPR RI juga menayangkan video renungan betapa pentingnya dalam menjaga keberagaman dan toleransi di Indonesia. Tujuannya, untuk menggugah para peserta sosialiasai agar memahami dan memaknai pentingnya Kebhinekaan Tunggal Ika dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dan negara. (red)