Unud dan Indofarma Teken MoU, Gandeng Perguruan Tinggi Kurangi Ketergantungan Impor Bahan Baku Obat

Badung (Penabali.com) – Universitas Udayana mengawali kerja sama dengan PT. Indofarma Tbk yang ditandai dengan penandatangan Nota Kesepahaman oleh Rektor yang dalam hal ini diwakili Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerjasama, dan Informasi Universitas Udayana dengan Direktur Utama PT. Indofarma Tbk., bertempat di Casablanca Ballroom Hotel Mulia Nusa Dua, Jumat (03/12/2021).

Turut hadir dari Universitas Udayana, Dekan FMIPA, Koordinator Program Studi S1 Farmasi, dan Prof. Dr.rer.nat., Drs. I Made Agus Gelgel Wirasuta, Spt.,M.Si. Fakultas MIPA dalam hal ini merupakan fakultas yang menginisiasi kerjasama dengan PT Indofarma Tbk.

Direktur Utama PT. Indofarma Tbk., Arief Pramuhanto, dalam sambutannya menyampaikan Indofarma merupakan salah satu BUMN Farmasi yang berfokus kepada farma, herbal, dan alat kesehatan. Ketergantungan industri farmasi terhadap bahan baku obat import saat ini sangat besar yaitu lebih dari 90%.

“Jika kita bisa masuk ke dalam fitofarmaka yang sebagian besar bahan baku dari dalam negeri tentunya diharapkan dapat mengurangi ketergantungan terhadap import bahan baku obat. Tentunya untuk mewujudkan hal tersebut diperlukan kerjasama dengan perguruan tinggi dan lembaga-lembaga riset,” kata Arief.

Universitas Udayana Tandatangani Nota Kesepahaman dengan PT. Indofarma Tbk. (foto: ist.)

Ia berharap penandatangan Nota Kesepahaman tidak hanya menjadi acada seremonial belaka, namun terdapat eksekusi dengan timeline yang jelas.

Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerjasama, dan Informasi Universitas Udayana, Prof. Dr. dr. I Putu Gede Adiatmika, M.Kes., dalam sambutannya menyampaikan apresiasi yang sangat tinggi atas kesediaan Indofarma menerima tim dari Universitas Udayana khususnya Program Studi Farmasi sebagai pintu masuk untuk dapat menyelenggarakan kegiatan selanjutnya.

“Tentunya kerjasama ini harus memiliki rencana kerja yang jelas yang merupakan salah satu indikator dan akan dimonitoring di akhir tahun,” ujarnya.

Wakil Rektor berharap melalui kerjasama teknis dengan Program Studi Farmasi, khususnya kerjasama hilirisasi hasil riset, apabila ada kendala nantinya dapat terpecahkan. (rls)