Aktivitas 98 yang tergabung dalam Perhimpunan Nasional Aktivis 1998 (PENA’98), beserta DPD Pospera Bali, dan KNPI Bali mendirikan “Posko Kemanusiaan Dapur Umum dan Logistik Covid-19” di Warung Bencingah, Jalan Kaliasem, Denpasar, sejak 17 Mei 2020.
Dapur Umum Kemanusiaan hadir sebagai solusi menghadapi tekanan ekonomi akibat mewabahnya bencana non alam covid-19 di Indonesia.
“Dapur umum kami inisiasi dan didukung berbagai pihak donatur sebagai bentuk kepedulian dan rasa kemanusiaan membantu sesama yang terdampak pandemi covid-19,” kata Koordinator Posko Kemanusiaan Dapur Umum dan Logistik Covid-19 di Warung Bencingah Gede Kaliasem Denpasar, Kadek Agus Ekanata, Rabu (8/7/2020).
Dengan mengusung konsep gotong royong, Posko Kemanusiaan Dapur Umum Kaliasem ini kemudian dikelola komunitas mandiri dengan mengajak relawan kemanusiaan lainnya seperti Komunitas Bali Peduli Sosial (KBPS) dan relawan personal yang bergabung untuk bersama-sama melayani warga terdampak dan tidak mampu.
Tak sampai disana, Posko Kemanusiaan Dapur Umum Kaliasem juga didukung Polda Bali melalui Direktorat Intelkam dengan memberikan bantuan kendaraan dapur lapangan Brimobda Polda Bali beserta 3 regu yang terdiri dari 9 orang yang setiap hari bergilir membantu selama program sampai sekarang.
Ekanata juga menerangkan, dapur umum ini dalam perjalanannya ternyata juga menggugah rasa kepedulian dan kepekaaan sosial serta rasa kemanusiaan banyak pihak. Mulai dari Relawan Komunitas Gereja Adonai Cinta NKRI, mahasiswa Universitas Ngurah Rai dan Warkop Dwijendra University.
“Dapur Umum Kaliasem menggunakan konsep gotong royong antara relawan bersama-sama dengan warga penerima untuk proses dari menyiapkan bahan masakan sampai membungkus makanan,” jelas Ekanata didampingi Presidium Nasional (Presnas) PENA 98 Bali Octav NS., dan Bendahara KNPI Ni Putu Damayanti.
Pada awal didirikan, imbuh Ekanata, Dapur Umum Kaliasem menyedikan makanan siap saji sebanyak 500 bungkus setiap hari untuk membantu mahasiswa dan warga baik yang membutuhkan yang berasal dari luar kota Denpasar dan luar daerah Bali berbasis non penduduk.
Namun seiring banyaknya permintaan dari warga yang membutuhkan bantuan, akhirnya Dapur Umum ini bisa membantu rata-rata 900 nasi bungkus setiap harinya untuk menjaga ketahanan pangan dan mengantisipasi kerawanan sosial akibat ekonomi Bali yang menurun sebagai dampak dari wabah pandemi covid-19.
“Ketiga organ kepemudaan dibantu seluruh relawan bekerja dengan tetap memberlakukan protokol kesehatan sesuai dengan anjuran Presiden Jokowi yaitu menggunakan masker, menjaga jarak, cuci tangan dan penyemprotan desinfektan,” ungkap Ekanata yang juga Ketua DPD POSPERA Bali.
Diterangkan, Dapur Umum Kaliasem ini sedianya berakhir pada 14 Juni 2020. Namun program posko kemanusiaan dapur umum mandiri ini menarik perhatian Wakil Walikota (Wawali) Denpasar, IGN Jayanegara yang menyempatkan hadir ke Warung Bencingah pada tanggal 11 Juni 2020.
Wawali Jaya Negara pada kesempatan itu meninjau teknis kerja dari dapur umum dan sangat mengapresiasi posko kemanusiaan mandiri yang dikelola secara gotong royong oleh kalangan pemuda dan masyarakat setiap hari sebagai wujud gerakan mandiri untuk menyangga ketahanan pangan.
Ekanata mengatakan, Wawali Jaya Negara pada saat itu menyampaikan terima kasih atas inisiasi organisasi pemuda, PENA 98, POSPERA Bali dan DPD KNPI Bali dengan menggerakan beberapa relawan kemanusiaan dalam satu komunitas mandiri dalam program kemanusiaan terutama untuk warga Denpasar yang belum tercatat KTP Denpasar.
Wawali juga meminta Posko Kemanusiaan Dapur Umum Kaliasem ini tidak berhenti dan dilanjutkan dengan bekerjasama menyiapkan makanan siap saji untuk warga yang terkena isolasi mandiri akibat meluasnya zona merah di wilayah Kota Denpasar.
Sebagai bentuk dukungan, Wawali IGN Jayanegara membantu dengan menggandeng penyaluran CSR ke Posko Kemanusiaan Dapur Umum Kaliasem.
“Akhirnya Posko Kemanusiaan Dapur Umum Kaliasem tetap berlangsung untuk menyediakan makanan siap saji rata-rata 1.000 bungkus untuk penerima mandiri dan juga diberikan kepada warga yang terdampak isolasi mandiri di Kota Denpasar hingga kini,” tutup alumni Universitas Warmadewa ini. (red)