Wakil Komandan Satuan Siber Tentara Nasional Indonesia (Satsiber TNI), Kolonel Chb Tofik Tofana S.T., meninjau pelaksanaan latihan keamanan cyber dan sistem teknologi dalam bentuk Information System and Technology Exchange (ISTX) di Jakarta Room Hotel Raffles, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (23/7).
Latihan keamanan cyber yang diikuti 34 prajurit dari TNI dan Tentara Hawaii bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pemahaman mengenai cyber dalam menghadapi global proxy war, dan akan berlangsung mulai tanggal 22 sampai 26 Juli 2019.
Peninjauan Wakil Komandan Satsiber TNI dilaksanakan disela-sela pembekalan materi wireshack kepada para peserta ISTX yang disampaikan Tsgt Kirk Koelzer (Cyber Security Network Specialist).
Tsgt Kirk Koelzer menyampaikan, wireshark merupakan salah satu tools atau aplikasi network analyzer/penganalisaan kinerja jaringan yang melingkupi berbagai hal, mulai dari proses menangkap paket-paket data atau informasi yang berlalu-lalang dalam jaringan, sampai pada digunakan pula untuk sniffing (memperoleh informasi penting seperti password email).
“Wireshark merupakan free tools untuk network analyzerdengan tampilan yang bersahabat dan dengan user karena menggunakan tampilan grafis atau GUI (Graphical User Interface),” ujarnya.
Ditambahkan pula, dalam tampilan wireshack akan terdapat beberapa elemen seperti one row per packet, time-number of seconds since the packet capture started, display filter, packet listing, packet details dan packet.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Komandan Satsiber TNI Kolonel Chb Tofik Tofana mengapresiasi dengan baik pelaksanaan kerja sama Tentara Nasional Indonesia (TNI) danHawaian National Guard (HING) atau Garda Nasional Tentara Hawaii yang merupakan komponen Angkatan Darat Amerika Serikat.
“Kegiatan ini sangat bermanfaat karena dapat diimplementasikan dan dikembangkan di satuan TNI seperti satuan Infolahta dan Siber TNI,” katanya. (red)