DPD Partai Golkar Provinsi Bali menyelenggarakan seminar virtual (webinar) yang mengusung tema “Strategi Operasional Pembangunan Sektor Industri dan UMKM Bali di Era New Normal”, Selasa (23/06/2020), di Kantor Golkar Bali.
Keynote speaker dalam webinar ini adalah Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Bali Dr. Nyoman Sugawa Korry. Dimoderatori Wakil Ketua Bidang Pemenangan Pemilu DPD Partai Golkar Provinsi Bali Komang Suarsana, webinar nasional ini diikuti sejumlah pembicara penting dan berkompeten di bidangnya. Antara lain ada Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar, Nurdin Halid, Direktur Undiknas Graduate School, Prof. Gede Sri Darma, Direktur Badan Pengelola Usaha Universitas Udayana, Sayu Ketut Sutrisna Dewi, Ketua BPD HIPMI Bali, Pande Agung Permana Widura, dan Ketua Asephi Bali, Ketut Dharma Eka Putra Siadja.
Salah satu pembicara, Nurdin Halid mengemukakan materinya yakni “Peran Strategis Koperasi Pariwisata Memperkuat Komunitas UMKM Sebagai Pondasi Industri Pariwisata Super-Premium Bali”.
Ia mengutarakan, struktur ekonomi Bali berbentuk piramida terbalik dimana sektor tersier (69,71%), sektor sekunder (18,80%), sektor primer (14,50%). Sektor tersier disini adalah pariwisata, karena ekonomi Bali ditopang penuh oleh sektor ini.
Ketua Umum PSSI periode 2003-2011 ini lantas mengatakan, sektor pariwisata sangat rentan terhadap berbagai isu-isu politik, keamanan, bahkan kesehatan seperti halnya wabah pandemi covid-19 saat ini. Yang terjadi kemudian, sektor pariwisata gampang digoyang dan imbasnya tentu terganggunya sektor yang lain.
Oleh karena itu, menurut anggota DPR-RI periode 1999-2004 dari Fraksi Partai Golkar ini, Bali memerlukan perubahan paradigma dan pendekatan untuk menciptakan keseimbangan baru ekonomi Bali.
Ada 3 hal utama untuk menuju paradigma ekonomi baru bagi Bali tersebut. Nurdin Halid menjelaskan, pertama, pelestarian sumber daya alam dan adat budaya Bali. Kedua, ketahanan ekonomi (pangan) masyarakat Bali saat menghadapi krisis. Dan ketiga, keadilan dan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat Bali secara berkelanjutan.
“Semua itu dipertegas dengan pola pembangunan ekonomi yang berbasis kekuatan sumber daya lokal yang berkeadilan dan berkelanjutan,” kata politisi Golkar yang juga seorang pengusaha kelahiran Sulawesi Selatan 17 November 1958.
Sementara itu, Sugawa Korry mengatakan sangat mengapresiasi seluruh pembicara dan partisipan yang mengikuti webinar nasional yang diselenggarakan Partai Golkar Provinsi Bali.
Dari seluruh pemikiran dan pemaparan dari para pembicara, Sugawa Korry memberikan catatan bahwa yang harus segera dilakukan Bali di masa pandemi covid-19 adalah membuka akses dan kegiatan ekonomi masyarakat. Seperti pasar, tempat wisata, dan lainnya.
“Suka tidak suka mau tidak mau ketika pertumbuhan ekonomi mengalami minus di masa pandemi covid-19, ini jangan dibiarkan karena jika itu terjadi maka persoalan ikutannya tak bisa dihindari seperti sosial, politik dan bahkan keamanan. Karena itu kami Partai Golkar mengajak semua pihak termasuk eksekutif untuk segera dalam jangka pendek ini mempersiapkan membuka akses dan kegiatan ekonomi masyarakat dengan tetap memperhatikan SOP covid-19 yang memastikan tingkat keamanan dan kesehatan masyarakat,” ulas Wakil Ketua DPRD Bali ini.
Selain itu, Sugawa Korry juga mencatat pemikiran dari sejumlah pembicara untuk mendorong dibukanya pengembangan industri kesehatan tradisional Bali seperti usadha, pengembangan UMKM berbasis digital, peningkatan pertanian dalam arti luas sebagai ketahanan pangan, serta menciptakan lebih banyak enterpreneur-enterpreneur muda guna menggairahkan perekonomian Bali.
Disisi lain, Sugawa Korry juga mengamini bahwa pariwisata masih menjadi sektor tersier. Ketika pariwisata mengalami goncangan maka memunculkan keriskanan bagi roda perekonomian Bali.
“Jadi kita harus ciptakan keseimbangan baru ekonomi di sektor primer, sekunder, tersier. (red)