Denpasar (Penabali.com) – Fakultas Pertanian Universitas Udayana menggelar acara yudisium di Denpasar, Kamis (24/11/2022). Dari 50 calon wisudawan yang dilepas, tercatat 90% merupakan alumni yang menempuh pembelajaran di kampus melebihi masa studi normal. Kondisi ini sebagai dampak langsung dari kebijakan “cuci gudang” atau memotivasi mahasiswa mengerjakan skripsi lebih yang diterapkan pimpinan Unud dan Fakultas Pertanian.
Dalam laporannya, WD I FP Unud Dr. Ir. Ni Luh Kartini, M.S., menjelaskan calon wisudawan yang dilepas dari berbagai level studi yang dikelola FP Unud yakni 45 orang lulusan sarjana, dua orang lulusan magister, dan tiga orang doktor pertanian. Terkait upaya FP Unud memotivasi mahasiswa lulus tepat waktu menyebabkan calon wisudawan edisi yudisium November 2022 didominasi mahasiswa lawas FP Unud.
“Dari 50 calon wisudawan, 45 orang mahasiswa lawas dan 5 lulus sesuai studi normal. Jadi 90% calon wisudawan saat ini adalah mahasiswa yang lulus di atas waktu studi normal,” tegas Ahli Pertanian Organik tersebut.
Ditambahkan, dengan dilepasnya 50 calon wisudawan maka jumlah mahasiswa FP Unud saat ini mencapai 1.780 orang. Kendati banyak lulusan FP Unud di atas waktu normal yang diyudisium. Menurut Rezeky Naibaba, S.P., lulusan Prodi S1 Agroekoteknologi, hal itu tidak mencerminkan lemahnya suasana akademik di almamaternya. Alasannya, selama menempuh studi pihaknya mendapatkan banyak pengalaman berharga baik pengetahuan akademis, dan juga jejaring sosial.
Menurut Dr. Luh Kartini selaku WD I menekankan proses pembelajaran di FP Unud sudah memenuhi standar akademis yang ditetapkan pihak Kemendikbud. Fakultas Pertanian memiliki 8 Prodi yakni tiga Prodi S1, 4 Prodi S2 dan 1 Prodi S3. Prodi S1 Agribisnis terakreditasi A dengan jumlah mahasiswa aktif 708 orang, Prodi S1 Agroekoteknologi dengan terakreditasi unggul dengan jumlah mahasiswa aktif 613 orang, S1 Arsitektur Lanskap dengan akreditasi B dengan jumlah mahasiswa aktif 245 orang. Sementara itu, S2 Agribisnis terakreditasi A dengan jumlah siswa 44 orang, S2 Bioteknologi terakreditasi A dengan jumlah mahasiswa 17 orang, S2 Pertanian Lahan Kering terakreditasi A dengan jumlah mahasiswa aktif 15 orang, sedangkan S2 Aroekoteknologi jumlah siswa 11 orang.
“S3 Ilmu Pertanian terakreditasi baik sekali dengan jumlah mahasiswa aktif 37 orang,” tandas Dr. Luh Kartini.
Dua alumni FP Unud I Putu Agi Pratama, S.P., dan Bayu Arya Bagaskara, S.P., yang telah dikenal sebagai pebisnis kopi sukses memberikan testimoni mereka menempuh pendidikan di FP Unud. Alumni Prodi Agribisnis I Putu Agi Pratama, S.P., menegaskan kuliah di Fakultas Pertanian sebuah kesempatan emas dalam mengembangkan kapasitas intelektual dan juga kewirausahaan. Pemilik coffee shop Oemah Lokal ini mengaku daya saingnya sebagai pengusaha kopi terbentuk saat menjadi mahasiswa FP Unud.
“Kuliah di Agribisnis meyakinkan saya untuk bersemangat setelah tamat dari FP Unud punya pekerjaan alias tidak nganggur. Ide terjun bisnis kopi muncul saat menempuh kuliah kerja nyata di Kintamani yang dikenal sebagai penghasil kopi arabika,” katanya.
Dijelaskan Agi Pratama, belajar di Fakultas Pertanian itu sekitar 50% menimba ilmu pertanian dan 50% manajemen ekonomi. Agi Pratama menegaskan pihaknya bergerak dalam supplier bahan baku bagi sekitar 50 coffee shop di Denpasar. Hal yang sama diceritakan pemilik Simalu Kopi, Bayu Arya Bagaskara, S.P., yang juga alumni Prodi Agroekoteknologi. Menekuni bisnis kopi sejak kuliah, dan menjalankan bisnis karena hobi.
“Kopi harus diberi sentuhan agar cita rasanya keluar, itu menarik buat saya sehingga terjun di bisnis kopi,” ujarnya.
Ketua Alumni Universitas Udayana (Ikayana) Komisariat Pertanian Dr. Ir. I Dewa Putu Oka Suardi, M.Si., menyatakan prestasi para alumni Fakultas Pertanian Unud merupakan juga prestasi lembaga.
“Jadi perhatikan masa studinya, mahasiswa yang cepat tamat akan memberi citra positif kepada lembaga. Bagi alumni yang berhasil lulus di FP Unud tepat waktu, tularkanlah kepada teman-teman maupun adik kelas,” ujarnya.
Sementara itu, Dekan Fakultas Pertanian Unud Prof. Dr. Ir. I Nyoman Gede Ustriyana, M.M., menyatakan rasa bangga atas keberhasilan mantan anak didiknya mampu mengembangkan ide-ide bisnis sejak mahasiswa dan saat ini menjadi pengusaha sukses. Diharapkan, mahasiswa dan alumni yang lain terinspirasi dari kiprah para seniornya. (rls)