Yudisium FT Dwijendra University, Siapkan Lulusan Bersertifikat Keahlian

Fakultas Teknik Dwijendra University menggelar Yudisium Sarjana XXXI, Jumat (13/9/2019), di aula Udyana Santi Yayasan Dwijendra.

Yudisium merupakan bagian dari proses akademik yang terkait dengan pengumuman nilai dan kelulusan mahasiswa untuk seluruh mata kuliah yang telah diambil. Yudisium bagi sebagian orang, mungkin hanya merupakan rutinitas formal yang selalu berlangsung setiap tahun pada perguruan tinggi. Namun sejatinya, yudisium memiliki eksistensi lebih besar karena menentukan berakhir atau tidaknya proses akademik yang dijalani mahasiswa. Bahkan yudisium acapkali mampu menunjukan sebuah capaian baru seperti yang terjadi pada Yudisium XXXI Fakultas Teknik Dwijendra University.

Pada yudisium kali ini, Fakultas Teknik Dwijendra University melepas 4 orang sarjananya. Dari sisi kuantitas, mungkin terbilang sedikit. Namun jika berbicara dari sisi kualitas, seluruh yudisiawan tersebut boleh dibanggakan karena telah berhasil meraih IPK diatas 3 (sangat memuaskan), dimana IPK tertinggi ditorehkan A.A. Gede Agung Pemayun dengan IPK 3,55. (dengan pujian). Ke-4 orang lulusan Fakultas Teknik Dwijendra University tersebut tak perlu bingung untuk mendapat pekerjaan. Karena mereka telah terserap di dunia kerja dan bahkan langsung direkrut oleh konsultan ternama di Bali.

“Saya di WA langsung bahwa terima kasih ibu dekan telah menghasilkan tenaga kerja yang mantap seperti ini,” ujar Dekan Fakultas Teknik Dwijendra University Frysa Wiriantari, S.T , M.T.

Lebih lanjut dikatakan, berbicara tentang kualitas untuk mampu bersaing dan menghasilkan lulusan yang juga memiliki daya saing tinggi, pihaknya tidak hanya melakukannya melalui pembelajaran di bangku kuliah. Sejumlah kegiatan akademik di luar lingkungan kampus juga dilakukan. Salah satunya adalah kegiatan seminar nasional dengan tema “Pembangunan Lingkungan Binaan, Seni dan Budaya Pada Era Revolusi Industri 4.0” beberapa waktu lalu dengan keynote speaker Wakil Gubernur Bali Tjok Oka Artha Ardana Sukawati.

Foto: Dekan Fakultas Teknik Dwijendra University Frysa Wiriantari, S.T , M.T.

Kegiatan Mural Competition tingkat umum se-Bali, juga telah digelar untuk mengukur kemampuan mahasiswa disamping sarana untuk lebih memperkenalkan Dwijendra University sebagai salah satu perguruan tinggi yang patut diperhitungkan di Bali.

Frysa Wiriantari juga mengatakan, pelaksanaan yudisium kali ini dirangkaikan dengan kegiatan sosialisasi sertifikat Kompetensi Tenaga Kerja Konstruksi (TKK) bagi lulusan Fakultas Teknik Dwijendra University.

“Kegiatan ini diangap penting mengingat semua tenaga profesi termasuk arsitek harus memiliki sertifikat keahlian dalam memasuki dunia kerja guna memperkaya pengetahun tentang arsitektur dan kontruksi,” jelasnya.

Dalam sosialisasi ini, Fakultas Teknik Dwijendra University menggandeng Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) Daerah Bali. Harapannya, dengan sosialisasi ini ada gambaran bagi mahasiswa untuk mempersiapkan dirinya ketika telah lulus dari bangku kuliah.

“Pola ini akan kami terapkan karena membawa efek positif bagi mahasiswa dan industri kerja karena lulusan Fakultas Teknik Dwijendra University telah mengantongi sertifikat keahlian,” ungkapnya.

Disisi lain, Frysa Wiriantari mengakui dunia arsitektur saat ini berkembang pesat khususnya pada arsitektur modern minimalis. Namun demikian, Fakultas Dwijendra tetap mengedepankan arsitektur tradisional karena itulah roh dari arsitektur Dwijendra.

“Kami dasarnya tradisional tapi tetap juga mengikuti trend perkembangan yang terjadi,” kata Frysa Wiriantari.

Karena itu, Fakultas Teknik Dwijendra University selalu menekankan kepada mahasiswanya bahwa arsitektur tradisional harus tetap ada.

“Arsitektur tradisional dan modern bisa berkombinasi menghasilkan arsitektur yang tetap mengajegkan arsitektur Bali,” tutup Frysa Wiriantari. (red)