Menindaklanjuti program-program Dwijendra University, Fakultas Hukum memiliki tanggungjawab untuk mencetak sarjana-sarjana hukum yang siap kerja dengan melakukan kegiatan-kegiatan seperti praktek peradilan semua secara terjadwal, membuat nota kesepahaman dengan beberapa universitas dan institusi penegak hukum di Bali dan luar Bali termasuk dengan Peradi, melakukan studi banding ke beberapa fakultas hukum ada diluar Bali, mengunjungi institusi atau lembaga-lembaga hukum antara lain Mahkamah Konstitusi, Komisi Yudisial, KPK dan lainnya.
Selain itu, Fakultas Hukum Dwijendra University juga memotivasi mahasiswa untuk mengikuti kompetisi-kompetisi disamping program-program lain untuk menambah soft skill dan kemandirian mahasiswa. Apalagi Dwijendra University telah meluncurkan Dwijendra College sebagai prasyarat mahasiswa untuk memperoleh Surat Keterangan Pendamping Ijazah.
“Semua kegiatan dan soft skill itu dalam rangka menghadapi era globalisasi, Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), dan menyongsong revolusi industri 4.0 sebagai persaingan di bidang SDM. Sarjana Hukum Dwijendra University harus berani menjawab tantangan itu semua,” tegas Dekan Fakultas Hukum Dwijendra University Dr. I Wayan Arka, S.H., M.H., disela acara Yudisium dan Pelepasan Sarjana Hukum XXXI dan Magister Hukum ke-6, Jumat (13/9/2019), di Aula Sadhu Gocara Yayasan Dwijendra, Denpasar.
Kedepannya, Fakultas Hukum Dwijendra University akan menggelar program rutin lainnya seperti debat hukum, lomba pidato ilmiah bidang hukum, lomba peradilan semu, dan kegiatan-kegiatan lainnya sebagai penunjang soft skill dan hard skill mahasiswa sehingga akan mencetak sarjana-sarjana hukum unggul dan berkualitas.
Sementara itu Arka juga menjelaskan, pada yudisium kali ini, Fakultas Hukum Dwijendra University melepas 140 orang Sarjana Hukum dan 7 orang Magister Hukum. Hebatnya, 85 persen lulusannya telah terserap di dunia kerja.
“Masa tunggu kerja lulusan yang belum bekerja biasanya hanya maksimal berkisar dua hingga empat bulan,” kata Arka didampingi Wakil Dekan Dr. I Made Wahyu Chandra Satriana, S.H., M.H., dan Kaprodi Magister Ilmu Hukum Dr. AA. Sagung Ngurah Indradewi, S.H., M.H.
Arka menerangkan, pada Prodi S1 lulusan terbaik dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) tertinggi 3,82 diraih Gusti Ayu Mianita Agustina. Sedangkan IPK tertinggi pada Program Magister Hukum diraih Ni Luh Sri Mahendra Dewi dengan IPK 3,92.
“Jangan pernah berhenti belajar, selalu jalin kerjasama antar alumni, dan jaga nama baik almamater dimana pun berada. Teruslah berjuang meraih jenjang pendidikan yang lebih tinggi,” pesan pria asal Denpasar ini. (red)