“Rakerda TKD Koalisi Indonesia Kerja Provinsi Bali”
250 pengacara dari seluruh Bali dengan sukarela tanpa dibayar, menyatakan diri ikut bergabung menjadi Tim Hukum dan Advokasi sebagai bagian dari Tim Kampanye Daerah (TKD) Koalisi Indonesia Kerja Jokowi-Ma’ruf Amin Provinsi Bali. Tim Hukum dan Advokasi ini menyatakan siap untuk mengawal paslon Capres dan Cawapres Jokowi-Ma’ruf Amin di Provinsi Bali.
“Dalam waktu dekat kami akan melaksanakan semacam rapat kerja sendiri untuk membahas teknis-teknis tim hukum wilayah Bali. Kami bergabung sukarela tidak dibayar”, tegas Ketua Tim Hukum dan Advokasi, Nyoman Budi Adnyana, disela-sela acara Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Tim Kampanye Daerah Koalisi Indonesia Kerja Provinsi Bali dan Pengukuhan Tim Kampanye Daerah Koalisi Indonesia Kerja Provinsi Bali dan Kabupaten/Kota se-Bali serta Tim Hukum dan Advokasi Koalisi Indonesia Kerja Jokowi-Ma’ruf Amin Provinsi Bali yang dilaksanakan di Inna Grand Bali Beach, Sanur, Denpasar, Minggu (16/12/2018).
Bendahara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf Amin, Sakti Wahyu Trenggono melantik Tim Kampanye Daerah Koalisi Indonesia Kerja Provinsi Bali dan Kabupaten/Kota se-Bali sekaligus mengukuhkan Tim Hukum dan Advokasi Koalisi Indonesia Kerja Jokowi-Ma’ruf Amin Provinsi Bali yang berjumlah 250 orang pengacara dari seluruh Bali. Usai upacara pelantikan dan pengukuhan ini, dilanjutkan dengan menggelar rapat kerja daerah yang dihadiri seluruh partai koalisi pengusung dan pendukung Jokowi-Ma’ruf Amin Provinsi Bali, yaitu PDI Perjuangan, Partai Golkar, PKB, Partai NasDem, PPP, Partai Hanura, PKPI, Partai Perindo, dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Trenggono mengatakan, rakerda Tim Kampanye Daerah Koalisi Indonesia Kerja Provinsi Bali merupakan pelaksanaan rekomendasi dari rapat kerja nasional Tim Kampanye Nasional Koalisi Indonesia Kerja di Surabaya pada 27-28 Oktober 2018. Rakerda TKD Jokowi-Ma’ruf Amin juga merupakan penegasan langkah untuk pemetaan politik suara di Bali untuk meraih 80 persen suara kemenangan paslon Capres dan Cawapres nomor urut 1 itu.
“Bali sebagai satu basis kekuatan utama juga. Kita berharap Bali ini bisa menang besar yang dikomandani Bapak Alit Kelakan (I Gusti Ngurah Kesuma Kelakan, red) sebagai Ketua Tim Kampanye Daerah Jokowi-Ma’ruf Amin di Bali. Jadi rakerda ini penekanannya lebih pada konsolidasi”, ujarnya.
Secara nasional, Tim Kampanye Nasional menargetkan 70 persen suara kemenangan. Untuk di Bali target yang dipasang 80 persen. Menurut Trenggono, saat pilpres 2014 suara Jokowi di Bali cukup signifikan yakni 71 persen. “Selain di Bali, kita juga menang di Jawa Tengah kemudian di Jawa Timur, DKI Jakarta, Sumatra Utara, lalu Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, itu adalah basis-basis suara kita”, bebernya. Sedangkan kekalahan di pilpres 2014 terjadi di Jawa Barat, Sumatra Selatan, serta Aceh.
“Di pilpres 2019 kita akan fokus ke semua daerah, kita akan all out termasuk akan memberikan penjelasan dan sosialisasi atas berbagai keberhasilan pembangunan yang telah dicapai dalam era empat tahun ini”, terangnya.
Trenggono juga mengakui masih ada tantangan sekaligus kendala untuk mengamankan suara Jokowi-Ma’ruf Amin seperti soal fitnah, ujaran kebencian, pencemaran nama baik serta hoax. “Yang paling kencang soal isu PKI. Pak Jokowi lahir tahun 61, sedangkan peristiwa PKI itu tahun 1965, khan usianya baru empat tahun. Tapi seolah-olah ada foto Pak Jokowi ikut disana. Ini menurut saya penyesatan dan di era digital ini generasi muda belum tahu dan seolah-olah itu benar”, pungkasnya.
Disisi lain, Ketua Tim Kampanye Daerah Koalisi Indonesia Kerja Provinsi Bali, I Gusti Ngurah Kesuma Kelakan, mengatakan dalam rakerda ini diharapkan partai koalisi pengusung dan pendukung bisa sejalan sinergis serta menyatu secara utuh untuk membangun soliditas yang kuat memenangkan Jokowi-Ma’ruf Amin menjadi Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia periode 2019-2024. Dalam rakerda ini ada sejumlah agenda yang dibahas, yakni target pemenangam pilpres pemilu serentak tahun 2019, penguatan saksi, komitmen para caleg dari tingkat pusat hingga DPRD Kabupaten/Kota koalisi partai pengusung dan pendukung, penggalangan relawan, koordinasi komunikasi politik dan media sosial, serta hukum dan advokasi.
Untuk target suara Jokowi-Ma’ruf Amim di Bali, jelas Kesuma Kelakan, telah dipetakan di masing-masing kabupaten dan kota. Target 85 persen di Kabupaten Badung, Kabupaten Buleleng dan Kabupaten Tabanan. Target 80 persen ada di Kota Denpasar, Kabupaten Bangli, Kabupaten Gianyar, dan Kabupaten Karangasem. Sedangkan target 75 persen di Kabupaten Jembrana dan Kabupaten Klungkung 70 persen. (gap)