I Komang Dauh Wardika, warga Banjar Angkling Desa Bakbakan Kecamatan Gianyar, Kabupaten Gianyar, kini sudah bisa menempati sebuah rumah yang layak huni. Sebelumnya, Dauh Wardika bersama istri dan seorang putrinya, tinggal di gubuk berdinding bedeg, di sebuah lahan berupa tegalan.
Dauh Wardika, merupakan satu dari 4 Kepala Keluarga (KK) yang beruntung mendapat bantuan bedah rumah dari salah satu perusahaan BUMN, PLN Unit Induk Distribusi (UID) Bali. Penyerahan bantuan dilakukan Senin (9/12/2019), di Kantor Desa Bakbakan Kecamatan Gianyar.
Turut hadir saat penyerahan bantuan, Ketua K3S Kabupaten Gianyar Ny. Ida Ayu Adnyani Mahayastra, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Gianyar, Perbekel Bakbakan, penerima bantuan serta undangan terkait.
“Ini merupakan realisasi program bantuan pengentasan kemiskinan PLN Peduli dalam bentuk bedah dan rehab rumah. Semoga bisa bermanfaat,” kata Manager Komunikasi PLN UID Bali, I Made Arya, disela acara penyerahan.
Arya menjelaskan, program ini rutin dilaksanakan setiap tahun. Untuk bantuan kali ini dianggarkan sebesar Rp91.500.000, dimana untuk program 1 bedah rumah dianggarkan Rp30 juta dan 3 rehab rumah masing-masing Rp25 juta.
Penerima program sosial PLN ini bersumber dari data yang didapat dari Dinas Sosial Kabupaten Gianyar. Namun demikian, PLN tetap memiliki tim verifikasi agar bantuan ini bisa tepat sasaran dan tepat manfaat.
“Dari cukup banyak proposal yang masuk, kita rangking sesuai skala priorotas dan sesuai dengan dana yang tersedia. Kita juga verifikasi agar bantuannya benar-benar tepat sasaran,” jelasnya.
Seluruh dana dari program ini merupakan dana CSR ini dianggarkan dari PLN pusat. Untuk tahun 2019, PLN UID mendapat alokasi anggaran Rp 2 milyar.
“Pengentasan kemiskinan ini juga termasuk bantuan biaya pendidikan. Mudah-mudahan tahun ini bisa meningkat sehingga lebih banyak yang bisa dibantu,” harapnya.
Komitmen PLN UID Bali untuk membantu pengentasan kemiskinan dan program sosial lainnya, patut diacungi jempol. Tak mau hanya mengandalkan bantuan dari pusat, PLN UID Bali juga berinisiatif secara swadaya mengumpulkan dana di internalnya untuk membantu masyarakat kurang mampu, terutama bagi KK yang belum mendapat sambungan listrik PLN.
Arya menyebut, inisiatif ini dengan OMOH, yaitu One Man One Hope. Satu pegawai satu harapan membantu satu sambungan listrik untuk KK miskin.
“Secara spontan kita kumpulkan dana untuk membantu masyarakat yang kurang mampu dengan bantuan sambungan listrik. Sifatnya spontanitas, salah satunya berupa sambungan listrik di rumah pak Dauh Wardika ini,” jelas Arya. (red)