Merebaknya virus Corona telah menimbulkan kekhawatiran dunia internasional. Tak terhitung jumlah korban yang terjangkit, bahkan korban meninggal juga telah berjatuhan.
Pengamat kebijakan publik yang juga advokat senior Togar Situmorang, S.H., M.H., M.A.P., Rabu (29/01/2020), di Denpasar, mengaku prihatin dengan kejadian yang menghebohkan dunia tersebut. Disisi lain, Togar Situmorang menduga virus yang awalnya ditemukan di Wuhan, sebuah kota di Cina tersebut, terindikasi ada muatan kepentingan politik didalamnya.
Advokat dengan sederet prestasi dan penghargaan itu mengutarakan, seperti diketahui bahwa Cina telah berkembang menjadi negara dengan perekonomian yang tumbuh pesat dan maju. Karena di era sekarang, pangsa pasar perdagangan dunia nyaris dikuasai oleh negara dengan julukan Negeri Tirai Bambu itu.
“Oleh sebab itu, virus mungkin saja diduga ada satu pihak yang merasa ketakutan akan kekuatan ekonomi Tiongkok yang merasa akan terancam bisnis perdagangannya di dunia. Nah itu yang dikhawatirkan sehingga dia dimasukkanlah virus corona itu. Diduga kental sekali unsur politiknya karena persaingan perdagangan dunia itu tadi,” ungkap advokat yang juga aktif di olahraga sebagai Ketua Pengkot Persatuan Olahraga Selam Seluruh Indonesia (POSSI) Kota Denpasar.
Terlepas dari dugaan itu, pria yang kerap mengajak anak-anak yatim piatu dari lintas agama nobar film kartun animasi di gedung bioskop pada hari besar keagamaan ini, tetap meminta seluruh masyarakat untuk waspada dan mawas diri terhadap indikasi masuknya virus ini ke Indonesia.
“Apalagi Bali sebagai daerah pariwisata. Jangan sampai pariwisata kita di Bali terganggu gara-gara virus ini, saya minta semua pihak benar-benar serius menyikapi persoalan ini,” tegas Founder and CEO Law Firm Togar Situmorang & Associates yang beralamat di Jl. Tukad Citarum No. 5A Renon Denpasar (pusat) Bali & Jl. Gatot Subroto Timur No. 22 Kesiman Denpasar (cabang) Bali ini.
Untuk mencegah virus ini masuk ke Indonesia, Togar Situmorang meminta pemerintah dan instansi terkait untuk memperketat pintu-pintu masuk ke tanah air baik lewat jalur udara maupun laut atau pelabuhan dengan memasang semacam alat detektor suhu tubuh seseorang.
Ia mengapresiasi langkah cepat pihak otoritas bandara di Bali yang telah memasang alat Body Thermal Scanner di Terminal Kedatangan Internasional Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai. Alat tersebut merupakan alat pendeteksi suhu tubuh yang diperuntukkan bagi seluruh penumpang kedatangan internasional sebagai langkah antisipasi terjangkitnya virus corona.
“Kita tak boleh lengah, semua harus fokus dan serius agar virus ini tidak masuk ke Indonesia apalagi ke Bali, bisa terganggu stabilitas pariwisata disini,” pungkas pria yang dijuluki ‘Panglima Hukum’ ini.
Langkah preventif dan antisipatif yang dilakukan, pesan Togar Situmorang, agar tidak dilakukan secara extrem. Menurutnya, hubungan Indonesia dengan negara luar termasuk Tiongkok harus tetap terjaga dan terjalin dengan baik. Apalagi, antara Bali dan Cina, ada jejak historis yang kental dan kuat yang masih diwarisi oleh generasinya hingga saat ini.
“Upaya preventif boleh saja dilakukan dan itu harus untuk melindungi warga. Saya berharap upaya antisipasi virus ini tidak sampai mengganggu hubungan bilateral Indonesia dengan Cina,” ucap advokat yang masuk kedalam 100 pengacara hebat versi majalah property & Bank ini. (red)