PT. Mowilex Indonesia bersama Kelompok Nelayan Prapat Agung Mengening Patasari dan didukung penuh Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup menghijaukan kembali lahan mangrove yang ada di Daerah Aliran Sungai (DAS) Tukad Mati, Kuta, Badung, Jumat (21/02/2020).
Bakti lingkungan ini ditandai dengan penanaman 5.000 bibit pohon mangrove jenis Rhizophora Mucronata, salah satu jenis mangrove dengan tingkat pertumbuhan lebih cepat. Penanaman bibit pohon mangrove merupakan salah satu upaya mitigasi perubahan iklim dan bagian dari program inisiatif keberlanjutan Mowilex dimana pengurangan emisi karbon dan konservasi laut ada di dalamnya.
“Bagi Mowilex, pohon memiliki arti yang sangat sakral, karena pohon bisa dibilang sebagai pusat kehidupan dan saat ini Mowilex sedang mempersiapkan kepesertaan masyarakat secara daring agar khalayak dapat berpartisipasi menjadi ‘orang tua asuh’ bagi pohon-pohon yang akan kami tanam selanjutnya,” ujar Chief Marketing Officer Mowilex, Anna Yesito Wibowo, disela acara.
Kegiatan cinta lingkungan ini juga merupakan rangkaian ulang tahun yang ke-50 Mowilex yang memiliki komitmen untuk menanam 50.000 bibit berbagai jenis pohon disesuaikan dengan kebutuhan lahan di berbagai wilayah di Indonesia.
50 tahun memliki makna mendalam bagi Mowilex yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari masyarakat Indonesia. Mowilex sendiri telah menjadi pelopor dalam pengembangan praktik ramah lingkungan sejak beroperasi pertama kali tahun 1970, menjadi yang pertama memproduksi cat berbasis air di Indonesia dan perusahaan cat Indonesia pertama yang memiliki sertifikat CarbonNeutral®.
Atas sejarah yang telah terukir tersebut, maka Mowilex ingin terus berkontribusi bagi Indonesia dan alamnya lewat berbagai program inisiatif keberlanjutan.
“Ketika kami melakukan diskusi bersama para pegawai tentang bagaimana Mowilex ingin merayakan ulang tahun ke 50, hasilnya sangat menakjubkan dan kami setuju untuk terus melanjutkan program keberlanjutan yang bermanfaat secara langsung bagi masyarakat dan alam Indonesia khususnya,” kata CEO Mowilex, Niko Safavi.
Mewakili Kelompok Nelayan Prapat Agung Mengening Patasari, I Nyoman Sukra menyatakan sangat berterimakasih kepada Mowilex yang telah menyumbangkan 5.000 bibit pohon mangrove dan peduli terhadap kondisi DAS di Tukad Mati, Bali yang gundul.
Ia punya mimpi jika 5.000 pohon tersebut telah tumbuh besar, ia ingin bersama para nelayan Patasari akan mengembangkan ekowisata dan juga dapat menjadi tempat untuk mempelajari berbagai hal yang terkait dengan mangrove.
“Suatu kebanggaan tersendiri buat kami jika nanti ada yang datang mengunjungi tempat ini, saya bisa bercerita bahwa ini merupakan salah satu kontribusi perusahaan sebesar Mowilex yang berusia 50 tahun,” ucap pria yang lebih dikenal dengan Jero Mangku Dolphin ini. (red)