Categories Denpasar Figur

Ajak Masyarakat Dukung Pemerintah Cegah Covid-19, Togar Situmorang: “Jangan banyak nyinyir”

Dalam pandangan seorang pengamat kebijakan publik yang juga advokat top dengan segudang prestasi dan penghargaan, Togar Situmorang, S.H., M.H., MAP., pemerintah telah bekerja keras melawan penyebaran pandemi covid-19 dengan melakukan berbagai upaya dan mengeluarkan kebijakan termasuk pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Upaya-upaya strategis tersebut hendaknya didukung oleh semua pihak, semua elemen dan komponen masyarakat sehingga wabah ini tidak memakan banyak korban lagi dan pandemi ini bisa segera diatasi.

Togar Situmorang melihat kerja keras dan kerja cepat yang ditunjukkan patut diapresiasi dan dihargai banyak pihak.

“Saya menilai Bapak Jokowi itu presiden yang bijak, tangguh dan kuat dalam merespon adaptif strategis menanam pondasi potensi harapan negeri ini apalagi punya gaya tersendiri, sangat baik diikuti kualifikasi pemimpin lainnya termasuk pejabat atas, tengah, bawah pemerintah hingga ke daerah bahkan desa dalam inspirasi keteladanan kepemimpinan beliau yang melayani, dimata dunia yang dalam kondisi sama-sama terjangkit hiruk pikuk pandemik global”, kata advokat yang punya prinsip ‘Siap Melayani, Bukan Dilayani” ini.

Menurut Togar Situmorang, kepastian uji kesadaran baru “detail’ protokol kesehatan harus tertata daripada harus menanggapi isu-isu miring politis anti produktif bagi masa depan bangsa atau setidaknya melewati arus situasionalnya penanganan wabah pandemik dari sekarang yang tentunya memilih optimis akan berlalu.

Anggota Tim 9 Investigasi Aset Negara KOMNASPAN ini menghimbau masyarakat untuk lebih berfokus melawan virus corona ini dan jangan ikut tergerus dengan isu lainnya. Masyarakat diminta tidak peduli dan mengikuti isu politik non produktif di masa berjuang ditengah pendemik virus corona ini karena jika ada gerak anomali maksud dari isu miring, maka tatanan hukum positif dengan segala perangkatnya wajar bergerak meredam sebijak mungkin.

Togar Sirumorang pun merasa heran masih ada pihak-pihak yang tega terus menghembuskan isu-isu yang aneh yang sama sekali tidak benar.

“Kayaknya pijakan ilmu politiknya cuma segitu aja. Gak ada yang lain apa? ini kan musim covid-19. Empatilah sedikit sama yang sedang berjibaku melayani korban kena covid. Alangkah lebih baiknya kita melihat pergerakan dan potensi survive ekonomi pada gerak tatanan baru atau mendorong secara kritis pengawasan implementasi anti koruptif karena banyak dana yang harus dikelola untuk mengurus berbagai dampak virus mematikan. New normal sangat menarik sikap optimis dan kehati-hatian yang bila seksama dilakukan bisa menguatkan kapasitas daya tahan bencana non alam yang beresiko kematian bagi yang sudah terpapar,” kata advokat yang aktif di organisasi olahraga sebagai Ketua Pengurua Kota Persatuan Olahraga Selam Seluruh Indonesia (Pengkot POSSI) Kota Denpasar.

Dikatakan juga, kehati-hatian semua pihak harus berkerja dengan aktifitas berkualifikasi baik, seksama, rapi, dan yang pasti protokoler kesehatan dari edukasi sampai menjadi kebiasaan normal sebagai bentuk capaian kesadaran yang tinggi.

“Baru rasanya tidak aneh lagi menghadapi virus corona berbahaya itu”, pungkas Founder dan CEO di Firma Hukum Togar Situmorang ini

Tujuan ekonomi bangsa, kesehatan, dan jalannya gerak sosial kebiasaan baru yang dilakukan setiap warga bangsa saat ini sedang tercanangkan dilakukan. New Normal Life termasuk mengglobal menjadi bentuk peradaban adaptif terhadap bencana non alam covid-19. Togar Situmorang menjeladkan seperti China, Amerika, Eropa dan berbagai negara itu punya fase-fase pentingnya dalam menghadapi setiap dampak dan akibat bagi negaranya masing-masing mungkin bisa jadi sari-sari rujukan pembanding sesuai karakteristik kondisi negeri.

“Mengkreasi injeksi situasi kondisi yang sedang abnormal menjadi kenormalan beberapa aktifitas penting bernegara, bersosial masyarakat dan berbangsa sangatlah diperlukan pilihan nilai sikap atas isu kesadaran baru pula dari kebiasaan sebelumnya bukan ngegaduh isu busuk itu-itu aja”, kata Ketua Hukum dari RS dr. Moedjito Dwidjosiswojo Jombang, Jawa Timur ini.

“Lebih baik hal yang remeh temeh tapi mengingatkan serius tentang aksi mengikuti gerak new normal misalnya selalu menggunakan masker, menilai tidak apa-apa kalau tidak salaman, interaksi pembatasan sosial lebih serius dengan pentingya juga kerjasama tanpa banyak tatap muka offline”, Togar Situmorang yang juga sebagai Dewan Pakar Forum Bela Negara Provinsi Bali.

Kejaran perbaikan pada penanganan fungsional, akses, kemauan kerja penanganan oleh pemerintah daerah bila perlu bisa pastikan jaminan atas berbagai resiko kondisional (managemen berstandar ketat protokoler kesehatan) dari arus hiruk pikuk bidang kegiatan ekonomikal, pendidikan, keagamaan, apalagi penguatan keunggulan SDM harus bisa tertempa bergerak menuju potensi progres ketenangan untuk menghasilkan kemajuan beranjak dari abnormalitas kondusifitas yang ada. Maka ujarnya, adalah baik sekali garis pembuktian ‘gotong royong empatik’ sangat menopang lini gerak bangsa ini untuk bertahan survive optimis bahwa Wabah Corona akan berlalu dinegeri tercinta.

Berbagai motif niat baik mengembangkan diri sebagai SDM tentunya yang masih ada penuh harapan menuju keunggulan tertentu. Semua bisa sadar tapi semua bisa tanpa sadar juga bahwa bahaya pandemi covid-19 tentang ‘ngerinya wabah angka kematian’ didalamnya bisa memfilter kebutuhan perubahan apa saja yang terjadi pada peradaban manusia biasa dan manusia kekuasaan untuk bentuk kehati-hatian dalam khitahnya. Mungkin juga ini bisa sejarah baru akhir zaman dunia.

“Namun sekali lagi kiranya energi semangat manusia akan mampu juga melewatinya. Disitulah ‘kekuasaan yang menghidupkan’ itu perlu hingga tatanan normal baru dapat mendorong kebiasaan dalam tatanan peradaban yang diharapkan. Walau tak semudah yang dikatakan. Semoga kita bisa bersama melalui pandemi covid-19”, ungkapnya.

Togar Situmorang mengatakan, hal terpenting yang harus dilakukan masyarakat sekarang ini adalah saling gotong royong bersama untuk secepat mungkin memotong tali penyebaran virus corona ini karena sebagai pertahanan awal dan akhir mungkin saja tatanan saling menjaga menjadikan kebiasaan untuk maju.

“Jangan banyak nyinyir, lakukan dengan disiplin himbauan pemerintah, jaga diri, pakai masker, jaga kesehatan, jaga jarak. Wabah corona pasti akan berlalu di negeriku tercinta Indonesia”, tutup advokat yang baru saja membuka kantor cabang kedua Firma Hukum Law Firm Togar Situmorang di Gedung Piccadilly Jl. Kemang Selatan Raya No.99, Jakarta Selatan. (red)