Categories Berita Denpasar Politik

Dinamika Politik di Tubuh Nasdem Bali, Kedua “Kubu” Katakan Tidak Ada Konflik Personal

Dalam rangka penguatan struktur DPW dan DPD hingga ke tingkat DPRt mengingat keputusan Kongres II Partai NasDem dan mengacu kepada Peraturan Partai NasDem Nomor 1 Tahun 2020, bersama ini kami mengundang kaka sekalian untuk menghadiri Rapat Koordinasi Wilayah yang akan diselenggarakan pada :
Hari, Tanggal : Minggu, 21 Juni 2020
Jam : 11.00 Wita – Selesai
Tempat : Istana Taman Jepun, Jalan Hayam Wuruk 104H Denpasar
Agenda : Penyegaran dan penguatan Struktur DPW dan DPD se-Bali
Pakaian : Atribut Partai NasDem
Demikian undangan ini kami sampaikan, atas perhatian serta kehadirannya kami ucapkan terima kasih.

Diatas itu adalah isi dari surat undangan yang langsung ditandatangani DPW Partai Nasdem Provinsi Bali, Sekretaris Luh Putu Nopi Seri Jayanti, dan Wakabid OKK, Deni Dian Varindra. Bahkan surat tertanggal 20 Juni 2020 lengkap dengan kop surat tersebut berisi tembusan disampaikan kepada Ketua Umum Partai NasDem, Wakil Ketua Umum Partai NasDem, Sekretaris Jenderal Partai NasDem, Ketua Koordinator Bid. Ideologi Organisasi dan Kaderisasi DPP Partai NasDem, dan Ketua Teritorial Pemenangan Pemilu Bali, NTB, NTT DPP Partai NasDem.

Ketua DPP Partai Nasdem I Gusti Putu Artha didampingi Ni Luh Djelantik mengatakan posisi hari ini Plt. Ketua DPW Partai Nasdem Provinsi Bali dijabat Jeannette Sudjunadi dengan struktur dibawahnya masih tetap. Artinya menurut Putu Artha, kalau bicara legalitas hukum sepanjang SK Plt. itu belum diubah ke SK yang baru maka kepengurusan hari ini legal.

“Maka surat undangan yang ditandatangani Sekretaris DPW Nasdem Bali Novi Seri Jayanti, dan Wakabid OKK, Deni Dian Varindra, sah,” kata Artha disela Rakorwil DPW Nasdem Bali, di Istana Taman Jepun, Jalan Hayam Wuruk, Denpasar, Minggu (21/06/2020).

Ketika ditanya awak media menyikapi rapat “tandingan” di hari yang sama namun tempat berbeda yang digelar “kubu” Oka Gunastawa, menurut Artha hal itu adalah bagian dari dinamika politik, bagian dari riak-riak politik.

“Mari kita berjiwa besar untuk menerima kenyataan itu dan dalam tanda kutip memaafkan apa yang terjadi di sebelah sana,” ucapnya.

Artha juga mengatakan memahami betul apa yang terjadi di Bali selama tiga bulan terakhir termasuk prestasi-prestasi politik. Perihal keinginan untuk penyegaran menurutnya adalah hal yang rasional dari sisi internal eksternal dan dari sisi keinginan membuat partai ini lebih segar lagi, dan proses dengan SK Plt. itu adalah keputusan politik dan hukum yang ada terhadap penyegaran di tubuh DPW Partai Nasdem Provinsi Bali.

“Misalnya ada surat edaran yang memberi perintah kepada seseorang apalagi tidak ada surat lisan saya kira dalam konteks berogranisasi maka surat edaran itu patut dipertanyakan posisi hukumnya oleh karena kepengurusan yang ada hari ini di Bali adalah kepengurusan yang belum berubah kecuali ketua dpw yang sudah di-Plt-kan,” sebut mantan Ketua KPU Bali ini.

Foto: Rakorwil DPW Partai Nasdem Provinsi Bali, di Istana Taman Jepun, Jalan Hayam Wuruk, Denpasar, Minggu (21/06/2020).

Pada satu sisi, Putu Artha mengkritik keras oknum yang kemudian tidak berjiwa besar menyelamatkan Partai Nasdem, namun hanya sekedar berorientasi pada kekuasaan pribadi atau personal. Pesannya dalam rakorwil ini adalah agar bergerak untuk melakukan penguatan struktur.

“Saya tidak mau rakorwil ini dipahami sebagai politisasi orang per orang, karena Putu Artha atau Luh Djelantik ingin gantikan Oka (Oka Gunastawa, red) lalu buat forum ini, nol, saya tidak mau. Biarlah itu urusan dpw nanti urusan dpp. Teman-teman rapikan saja dpd. Saya kira dengan begitu kita bisa menjaga kepentingan kita, kebersihan hati kita untuk menjaga marwah forum ini dari urusan interest satu sama lain. Jaga kehormatan kewibawaan partai kita,” pesannya.

Sementara itu, Sekretaris DPW Partai Nasdem Provinsi Bali, Luh Putu Nopi Seri Jayanti menegaskan bahwa dinamika yang terjadi di tubuh Nasdem Bali saat ini bukanlah disebabkan konflik pribadi atau personal kader partai.

“Kami hanya menjalankan AD/ART partai sehingga menyelenggarakan rakorwil ini untuk penyegaran dan penguatan struktur dpw dan dpd se-Bali”, kata Nopi.

Senada dengan Nopi, Putu Artha juga mengatakan bahwa dinamika yang sedang terjadi bukan masalah konflik personal satu kader dengan kader lainnya.

Namun Artha menyatakan bahwa dinamika yang sedang terjadi sekarang ini merupakan bentuk ketidaktegasan DPP Nasdem menyikapi hal ini.

“Restrukturisasi di semua provinsi sudah terjadi, ini bergolak lama dan kami sudah dipanggil semua. Kalau sejak itu saja langsung diputuskan ini pengurus yang baru, selesai sudah. Tapi ini masih ngambang, dan karena sikap tidak tegas dpp maka dengan dinamika yang terjadi saat ini kita korban semua,” ulasnya.

Untuk itu, Artha berharap DPP Nasdem bersikap tegas untuk menyelesaikan dinamika yang sedang terjadi di tubuh Nasdem Bali.

Foto: Ketua DPW Partai Nasdem IB Oka Gunastawa usai rapat di Warung Bendega, Renon, Denpasar, Minggu (21/06/2020).

Sementara itu ditempat yang berbeda, Oka Gunastawa didampingi sejumlah pengurus DPW Partai Nasdem Provinsi Bali, para ketua dan sekretaris di 6 DPD Nasdem, bapilu, dan organisasi sayap partai, mengatakan bahwa tidak ada dualisme dan perbedaan pendapat.

“Pada prinsipnya kami sedang berkonsolidasi, ini suatu dinamika didalam mengartikulasi mempersepsikan apa yang menjadi penugasan-penugasan partai,” ujar Oka Gunastawa saat ditemui usai menggelar rapat DPW Partai Nasdem Provinsi Bali (Pleno diperluas) di Warung Bendega, Renon, Denpasar, Minggu (21/06/2020).

Menurut Oka Gunastawa, rapat yang digelarnya ini menindaklanjuti pertemuannya berdasarkan undangan dari Ketua DPP Bidang Organisasi, Kaderisasi dan Keanggotaan DPP Partai Nadem, Jeannette Sudjunadi, dan Ketua DPP Nasdem Bidang Bapilu, Prananda Paloh tanggal 8 Juni 2020 di Kantor DPP Partai Nasdem di Jakarta.

Foto: Rapat DPW Partai Nasdem Provinsi Bali (Pleno diperluas) di Warung Bendega, Renon, Denpasar, Minggu (21/06/2020).

Kata Oka Gunastawa, disana ditegaskan kembali oleh Ibu Jeannette yang memintanya melanjutkan tugas-tugas konsolidasi di Bali terutama untuk menyongsong pilkada dan melakukan penyegaran dan penguatan struktur dpw, dpd ke dpp sampai 30 Juni 2020.

Menyikapi adanya rakorwil yang juga digelar di saat yang sama, Oka Gunastawa mengatakan hal itu sebuah dinamika dalam berpolitik.

“Tidak ada kubu-kubuan, saya anggap itu bagian dari diskusi,” katanya singkat. (red)