DPC Partai Hanura Kota Denpasar menggelar konsolidasi pemantapan pemenangan Pasangan Walikota dan Wakil Walikota Denpasar nomor urut 1, I Gusti Ngurah Jayanegara dan I Kadek Agus Arya Wibawa (Paket Jaya-Wibawa) di Denpasar, Minggu (22/11/2020) malam.
Turut hadir dalam konsolidasi ini Ketua DPC Partai Hanura Kota Denpasar I Gede Westra (IGW) bersama jajaran, DPD Partai Hanura Provinsi Bali beserta jajaran, Sekjen DPP Partai Hanura Gede Pasek Suardika bersama jajaran, Calon Walikota IGN Jayanegara, Tim Kampanye Jaya-Wibawa, relawan, simpatisan, dan pendukung Jaya-Wibawa, tokoh masyarakat, Sahabat IGW, serta warga muslim Pekambingan. Seluruh rangkaian acara menerapkan protokol kesehatan dengan ketat.
IGW dalam sambutan pembukanya mengatakan, jauh sebelum rekomendasi dukungan Hanura kepada Jaya-Wibawa dikeluarkan DPP Partai Hanura, jajaran kader partai pimpinan Oesman Sapta Odang di Kota Denpasar itu sudah melakukan komunikasi yang intens.
“Ketika rekomendasi itu akhirnya turun maka kami tambah kencang lagi bergerak untuk memenangkan Jaya-Wibawa,” ujar IGW.
Pilihan politik Partai Hanura Denpasar kepada Jaya-Wibawa, jelas IGW, karena melihat figur paslon nomor urut 1 itu yang sangat santun, cerdas, visioner, dan berpengalaman didalam menjalankan roda pemerintahan. Ia menuturkan, Jayanegara adalah Wakil Walikota Denpasar mendampingi IB Rai Dharmawijaya Mantra sebagai Walikota selama dua periode. Sedangkan Kadek Agus, merupakan anggota legislatif DPRD Kota Denpasar selama empat periode.
“Jejak beliau berdua sangat bagus, tidak ada hal negatif,” kata IGW yang juga anggota DPRD Kota Denpasar.
Hal yang sama juga diutarakan Sekjen Hanura, Gede Pasek Suardika. Anggota DPD RI periode 2014-2019 ini menilai sosok Jayanegara maupun Kadek Agus adalah politisi yang matang dan tenang, santun, rendah hati, serta tidak pernah membuat polemik.
GPS mengatakan Kota Denpasar sebagai ibukota Provinsi Bali, pusat pemerintahan dan pusat bisnis adalah wilayah yang heterogen dengan tingkat problematika yang cukup tinggi.
“Kalau dipimpin oleh pemimpin yang agresif kurang baik juga, jadi perlu pemimpin yang soft, kalem tapi tegas, cerdas, visioner, dan berbudaya sejalan visi misinya menjadikan Denpasar kota kreatif berbasis budaya,” terang GPS.
Terkait Pilkada saat ini yang digelar ditengah pandemi Covid-19, menurut GPS menjadi tantangan bagi penyelenggara dan partai politik agar bagaimana meyakinkan pemilih datang ke TPS untuk mendongkrak jumlah partisipasi pemilih.
Namun demikian, GPS meyakinkan dan memastikan kepada masyarakat bahwa penyelenggara pemilu baik KPU dan Bawaslu telah menyiapkan standar protokol kesehatan yang ketat bagi masyarakat yang hendak menggunakan hak suaranya tanggal 9 Desember nanti.
“Ini kewajiban kita sebagai warga negara untuk menentukan pemimpin. Datang ke TPS patuhi protokol kesehatan, dan fokuskan pada satu tujuan jangan mendua,” serunya.
Sementara itu Calon Walikota IGN Jayanegara menyampaikan terima kasih atas dukungan dari Partai Hanura Denpasar, khususnya lagi kepada Sahabat IGW atas acara konsolidasi pemantapan pemenangan ini.
“Dukungan memang terus mengalir kepada Jaya-Wibawa termasuk dari Partai Hanura dan Sahabat IGW. Terima kasih dan ini jadi amunisi tambahan bagi kami Jaya-Wibawa,” terang Cawali Jayanegara.
Di Pilwali Denpasar tahun 2020, Paslon Jaya-Wibawa diusung PDI Perjuangan, Partai Hanura, Partai Gerindra, PSI, serta didukung Partai Perindo, PKB, Partai Bulan Bintang, dan Partai Gelora. (red)