Penabali.com – Industri pariwisata di Bali sejak September 2020 sudah siap untuk menerima wisatawan mancanegara apabila pemerintah membuka pariwisata internasional ke Bali.
Hal itu dibuktikan dengan menyiapkan sertifikat CHSE (Cleanliness:Kebersihan), (Health: Kesehatan), (Safety: Keamanan), dan (Environment Sustainability: Kelestarian Lingkungan).
“Saat ini industri sudah mengeluarkan sekitar 1.800 sertifikat CHSE untuk hotel, restoran serta destinasi pariwisata di Bali,” kata Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Arda Sukawati (Cok Ace) pada FGD tentang Persiapan Pembukaan Pariwisata untuk Wisman di Bali melalui Skema Travel Buble secara virtual yang diikuti dari Kantor Gubernur Bali, Denpasar, Kamis (22/4/2021).
Kemenparekraf RI menegaskan bahwa kunci utama dalam pemulihan kesehatan termasuk pemulihan ekonomi nasional di era tatanan hidup baru adalah dengan melakukan protokol kesehatan yang disiplin.
Wagub Cok Ace mengatakan, hal itu juga telah diterapkan di Bali didukung dengan ketertiban masyarakat menerapkan prokes, sehingga di Bali rata-rata tingkat kepatutan masyarakat menjadi salah satu tertinggi di Indonesia yakni sekitar 96,8%.
Apalagi, tiga kawasan zona hijau atau Free Covid Corridor yang ditetapkan Pemerintah Pusat yakni Ubud, Sanur dan Nusa Dua sudah hampir rampung 100%.
“Masyarakat di tiga kawasan tersebut sudah hampir 100% divaksin. Sementara di luar zona hijau sudah sekitar 23% tau 600.000 masyarakat di Bali. Dan angkanya akan kita genjot terus sehingga herd immunity bisa segera tercapai di Bali,” jelas Wagub. (red)