Penabali.com – Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto bersama Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Kepala BNPB Letjen TNI Ganip Warsito, dan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, kembali mengunjungi Kabupaten Bangkalan untuk melaksanakan Rapat Intern, Peninjauan Dapur Lapangan dan Serbuan Vaksinasi bagi masyarakat Bangkalan, Sabtu (19/6/2021).
Kegiatan diawali dengan Panglima TNI memimpin rapat di Gedung Rayu Ebuh Bangkalan terkait perkembangan Covid-19 di Bangkalan. Dalam rapat tersebut, Panglima TNI menyampaikan arahan kepada Forkopimda Kabupaten Bangkalan.
Peserta yang mengikuti rapat antara lain Bupati Bangkalan, Dandim 0829/Bangkalan, Kapolres Bangkalan, Ka. Kejaksaan Negeri Bangkalan, Ka. BPBD Bangkalan, Camat Bangkalan beserta 7 lurah dan 6 kepala desa, Camat Burneh beserta 1 lurah dan 11 kepala desa, Camat Arosbaya, Camat Klampis beserta 22 kepala desa, Camat Geger beserta 13 kepala desa, para Danramil jajaran Kodim 0829/Bangkalan dan para Kapolsek jajaran Polres Bangkalan.
“Sekali lagi saya tekankan agar setiap petugas yang bertugas di PPKM Skala Mikro, harus mengetahui tugasnya secara detail disertai dengan pemahaman yang baik sehingga setiap petugas dapat melaksanakan tugasnya dengan optimal, baik untuk menegakkan disiplin protokol kesehatan, penyekatan, testing, tracing, pengawasan isolasi mandiri, pemantauan dan distribusi logistik,” tegas Panglima TNI.
Panglima TNI juga menyampaikan agar para petugas PPKM Mikro hingga tingkat RT/RW untuk melaksanakan terus pemantauan kasus aktif, angka kematian, angka kesembuhan, BOR (Bed Occupancy Rate) ICU, dan BOR isolasi untuk dilaporkan data tersebut secara obyektif agar menjadi bahan evaluasi yang tepat untuk mengambil langkah selanjutnya.
“Data yang obyektif tentu akan memungkinkan untuk mengambil langkah antisipasi dengan segera untuk mencegah terjadinya lonjakan kasus kembali,” ungkapnya.
Disamping itu, treatment juga harus berjalan dengan baik, yaitu ketersediaan tempat tidur rumah sakit, tenaga kesehatan, alat kesehatan yang dibutuhkan, obat-obatan, serta tempat dan pelaksanaan isolasi mandiri dan tentunya hal tersebut harus selalu dievaluasi guna mengambil langkah perbaikan yang dibutuhkan.
“Posko PPKM Mikro harus mampu melacak kontak erat, pengawasan ketat isolasi mandiri, menutup tempat umum, melarang kerumunan, membatasi keluar masuk RT/RW dan pencatatan data,” tegas Panglima TNI.
Berdasarkan data Covid-19, sumber Kemenkes RI 18 Juni 2021 penambahan kasus positif di Bangkalan 100 orang, positivity rate 45,73%, total kasus aktif 791 orang, angka kesembuhan 60,60%, angka kematian 9,66% dan BOR rumah sakit 82,36%. (rls)