Categories Kesehatan Nasional

Rasio Kasus Positif 1 Banding 29, Panglima TNI Apresiasi Penanganan Covid-19 di Mojokerto

Jawa Timur (Penabali.com) – Panglima TNI serta Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan (Baharkam) Polri melakukan kunjungan di Jawa Timur, Minggu (1/8/2021).

Turut mendampingi Panglima TNI, diantaranya Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Suharyanto, Kapolda Jatim Irjen Pol. Nico Afinta.

Dalam kunjungannya, Panglima TNI menyambangi beberapa puskesmas, diantaranya Puskesmas Gayaman Mojokerto, Puskesmas Sukomoro Nganjuk, dan Puskesmas Balerejo Madiun. Tujuan kunjungan Panglima TNI untuk memastikan pelaksanaan 3T yaitu Testing, Tracing dan Treatment, serta penerapan aplikasi Silacak dan aplikasi Inarisk yang dilakukan tenaga tracer TNI-Polri dalam rangka penanganan Covid-19 di Provinsi Jatim.

Sebagai informasi, rasio kasus positif diperoleh dengan membandingkan temuan orang positif Covid-19 dari jumlah orang yang diperiksa. Badan Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan batas aman, rasio kasus positif Covid-19 tak lebih dari 5 persen.

Itu artinya, situasi pandemi relatif terkendali bila dari 100 orang yang diperiksa, hanya 5 kasus positif Covid-19 yang ditemukan.

Sementara di Mojokerto, Panglima TNI mengapresiasi kinerja tim Nakes, Babinsa dan Bhabinkamtibmas yang selalu berkolaborasi dalam penanganan kasus Covid-19. Selain itu, saat ini di Mojokerto rasio kasus positif Covid-19 hanya 1 banding 29.

“Rasionya 1 banding 29, sudah masuk standar WHO loh itu Ibu Gubernur,” ucap Marsekal TNI Hadi Tjahjanto.

“Oke bagus sudah, hanya dokter yang ngerti. Jago-jago semua,” ucap Panglima TNI.

“ini kita apresiasi, bagus sekali kalau bisa rasio 1 banding 15 atau 1 banding 29,” imbuh Panglima TNI.

Panglima TNI juga menguji kemampuan anggota Babinsa dan Bhabinkamtibmas dalam pengoperasian aplikasi Sistem Informasi Pelacakan (Silacak) dan Inarisk, serta koordinasi 4 pilar dalam penanganan Covid-19.

Koordinasi tersebut diuji dengan melakukan komunikasi melalui telepon antara Babinsa maupun Bhabinkamtibmas kepada pasien covid yang sedang melakukan Isolasi Mandiri (Isoman) untuk mengetahui perkembangan kesehatannya secara berkala.

Hal yang sama juga dilakukan di masing-masing puskesmas yang dikunjungi Panglima TNI bersama Kabaharkam Polri kepada petugas di lapangan, dalam menerapkan 3T serta kemampuan anggota dalam mengoperasikan aplikasi Silacak dan Inarisk yang meliputi alur sistem pelaporan, koordinasi tracing digital penanganan pasien Covid-19 dan interaksi dengan pasien Covid-19 yang sedang melaksanakan isolasi mandiri secara virtual. (rls)