Denpasar (Penabali.com) – Total penerimaan Pemerintah Pusat di Provinsi Bali sampai dengan 31 Juli 2021 telah tereliasai sebesar Rp.5,23 triliun dari target sebesar Rp.11,92 triliun atau 43,8 persen. Capaian ini mengalami penurunan jika dibandingkan dengan jumlah penerimaan pada periode yang sama di tahun 2020 dan 2019 yang masing-masing sebesar 54,82% dan 53,3%.
Penurunan tersebut terjadi pada hampir seluruh elemen pendapatan negara. Sampai dengan posisi 27 Agustus 2021, total penerimaan Pemerintah Pusat telah mencapai Rp.6,04 triliun atau 50,6%.
“Kalau dilihat dari belanja Pemerintah Pusat, indikatornya lebih baik jika dibandingkan dalam tiga tahun terakhir, realisasinya lebih baik,” terang Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Bali, Tri Budhianto di Denpasar, Senin (30/08/2021).
Tri berharap, realisasi belanja Pemerintah Pusat di Provinsi Bali yang dinilai cukup bagus tidak disambut dengan euforia karena belum mencerminkan fundamental ekonomi sebelumnya.
Dari sisi belanja, total realisasi Belanja Pemerintah Pusat pada Satuan Kerja Kementerian/Lembaga yang ada di Provinsi Bali mengalami peningkatan. Total Belanja Pemerintah Pusat adalah sebesar Rp.5,82 triliun atau 49,71% dari pagu yang tersedia sebesar Rp.11,71 triliun. Kinerja tersebut jelas Tri, lebih baik dibandingkan dengan capaian tahun 2020 yang mencapai 43,9% dan tahun 2019 yang mencapai 47,79% untuk periode yang sama (sampai dengan 31 Juli). Sampai dengan tanggal 27 Agustus 2021, total realisasi Belanja Pemerintah Pusat adalah sebesar Rp.6,62 triliun atau 56,5%.
“Belanja Pemerintah Pusat dan Belanja Pemeritah Daerah di APBD harus selaras, disinergikan dan dipercepat realisasinya karena akan sangat bagus sehingga mampu mendukung perekonomian,” ujar Tri.
Tri mengungkapkan, sebagai tambahan, untuk proyek-proyek prioritas nasional yang ada di Bali, semuanya berjalan baik dengan capaian rata-rata sekitar 67,3% bahkan beberapa proyek telah mencapai 100%. Proyek-proyek tersebut diantaranya pembangunan tiga pelabuhan besar yaitu Sanur, Nusa Penida, dan Nusa Ceningan. Selain itu, juga pembangunan Bendungan Sidan, Bendungan Tamblang, Embung Sanda, Embung Sanur, serta beberapa preservasi jalan/jembatan.
“Proyek-proyek besar itu kita harapkan multiflyer effectnya besar, kalau proyek itu jalan dia akan menyerap tenaga kerja, membeli bahan-bahan maka akan menggerakkan semua sektor ekonomi,” sebut Tri.
Setelah melewati semester pertama tahun 2021 dan masih dalam dampak pandemi Covid-19, Pemerintah Pusat terus menerapkan kebijakan-kebijakan yang integratif dalam upaya Penanganan Covid-19 dan sekaligus Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN), salah satunya melalui komponen Belanja Negara. Dengan dorongan pada komponen tersebut, diharapkan perekonomian tetap mampu berjalan dengan baik dan dapat segera pulih. (red)