Jakarta (Penabali.com) – PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo optimis kembali menyambut dan melayani kedatangan kapal pesiar (cruise). Hal tersebut diyakini usai melakukan sejumlah persiapan dalam rangka menyambut peningkatan wisatawan asing yang datang dari jalur laut atau melalui kapal pesiar, salah satunya melalui Focus Group Discussion (FGD) Stakeholder bertajuk “Cruise Resumption in Indonesia and Port of Benoa as Home Port di Benoa Cruise Terminal Pelabuhan Benoa”, Minggu (05/12/2021).
FGD yang dihadiri sejumlah perwakilan kementerian terkait seperti Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, Sekretaris Deputi Bidang Infrastruktur dan Konektivitas Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Eng Lukijanto, Direktur Utama Pelindo Arif Suhartono, Direktur Pengelola Pelindo Putut Sri Muljanto, Cruise Ship Agent seperti Royal Caribbean Group dan lainnya, serta pemangku pariwisata tersebut, membahas kesiapan Indonesia khususnya Bali menyambut kedatangan kapal pesiar di era new normal khususnya pada tahun 2022.
Sandiaga Uno yang hadir secara daring dalam acara tersebut menyampaikan dukungannya dalam upaya bersama menghidupkan kembali ekonomi pariwisata Bali. Menurutnya, Bali sebagai jantung pariwisata Indonesia yang sebagian besar warganya bergantung pada sektor pariwisata membutuhkan terobosan-terobosan strategi antar stakeholders.
“FGD adalah langkah strategis, dalam persiapan untuk mengembalikan sektor wisata di Pulau Bali. Dengan dibukanya penerbangan internasional nyatanya belum mampu mendongkrak pertumbuhan sektor pariwisata di Pulau Bali. Oleh karena itu diperlukan alternatif pintu pariwisata lain yang harus kita optimalkan salah satunya ada Bali Maritime Tourism Hub (BMTH),” ungkap Sandiaga Uno.
Sekretaris Deputi Bidang Infrastruktur dan Konektivitas Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Eng Lukijanto menambahkan, pembangunan BMTH yang saat ini dikerjakan Pelindo harus mendapat percepatan strategi agar bisa dimanfaatkan secara tepat dan efisien.
“Dalam tiga tahun terakhir Kemenkomarves membentuk tim percepatan pembangunan BMTH dan penanganan kapal cruise, ini bentuk dukungan serius kami dalam optimalisasi pariwisata di Bali terutama untuk BMTH,” ujar Eng Lukijanto.
“Pada masa pendemi ini kita membutuhkan regulasi yang tegas dan saling mengakomodir antara cruise agent dan Pemerintah Indonesia agar upaya peningkatan wisatawan melalui kapal pesiar dapat kembali bergairah, misalnya terkait aturan masa karantina wisatawan,” tambah James Ngui, Senior Manager Port Operations Southeast Asia Royal Caribbean Group.
Senada dengan pernyataan sebelumnya. Direktur Pengelola Pelindo, Putut Sri Muljanto, menjelaskan pada tahun 2019 data kunjungan kapal pesiar ke Pulau Bali sangat tinggi. Namun masa pandemi membuat kapal pesiar tidak bisa melakukan kunjungan ke Indonesia khususnya ke Bali.
Kedepannya kondisi new normal yang disiapkan bersama diharapkan mampu mendorong kunjungan kapal pesiar yang sempat terhenti.
“Kita perlu merapatkan tangan berkolaborasi bersama antar pemangku kepentingan agar apa yang sudah kita siapkan selama ini melalui pembangunan BMTH bisa berdampak pada peningkatan kunjungan wisata di Indonesia,” tutup Putut Sri Muljanto.
Sebelumnya, Kementerian BUMN melalui Pelindo membangun BMTH sebagai hub pelabuhan pariwisata di Indonesia di Pelabuhan Benoa Bali. Dengan konsep pengembangan wisata Butterfly Route dan pemberian fasilitas UMKM di BMTH diharapkan kehadirannya dapat meningkatkan perekonomian Indonesia dari sisi pariwisata. (rls)