Denpasar (Penabali.com) – Dalam rangka membentuk ketahanan pangan masyarakat ditengah pandemi Covid-19, Anggota Komisi VIII DPR RI, I Gusti Ngurah Kesuma Kelakan, S.T., M.Si., telah mendistribusikan 2.000 paket beras bantuan dari Pembina Fraksi PDI Perjuangan DPR RI, Puan Maharani, kepada masyarakat terdampak pandemi di 20 titik di seluruh Provinsi Bali.
“Kami telah bergerak menyalurkan sejak tanggal 27 sampai 30 Desember 2021,” jelas Kesuma Kelakan di Denpasar, Selasa (04/01/2022).
Anggota Fraksi PDI Perjuangan ini menambahkan, beras bantuan Puan Maharani tersebut diperuntukkan bagi masyarakat yang benar-benar terdampak pandemi Covid-19. Kesuma Kelakan menegaskan, apa yang diberikan Ketua DPR RI itu merupakan wujud kepedulian Puan Maharani kepada wong cilik yang paling merasakan dampak pandemi baik kesehatan dan ekonomi.
“Kami sebagai petugas partai di legislatif ditugaskan menyalurkan bingkisan beras sebanyak 2.000 paket ke 20 titik di wilayah Provinsi Bali didampingi beberapa pengurus PDI Perjuangan baik di DPD, DPC, PAC, Ranting dan Anak Ranting,” terang kader militan banteng moncong putih yang pernah menjabat sebagai Wakil Gubernur Bali periode 2003-2008.
Politisi yang lebih populer dipanggil Alit Kelakan ini juga membawa pesan Puan Maharani di tiap kunjungannya ke masyarakat sembari menyalurkan paket beras. Kepada warga masyarakat, Puan Maharani mengharapkan masyarakat tetap semangat menjalani aktivitas dengan tetap mempedomani dan mematuhi anjuran pemerintah yakni disiplin menerapkan protokol kesehatan guna mencegah penyebaran Covid-19 makin meluas.
Tak hanya itu, Alit Kelakan dalam meneruskan pesan Puan Maharani juga mengingatkan agar masyarakat mengikuti program nasional vaksinasi Covid-19 untuk membentuk kekebalan komunal atau herd immunity. Dengan demikian, kesehatan bisa segera pulih dan perekonomian dapat kembali bergerak.
“Semoga bantuan ini bermanfaat sehingga masyarakat bisa tetap survive ditengah pandemi Covid-19. Salam rahayu buat kita semua,” ujar Anggota DPD RI pada periode 2009-2014 dan 2014-2019 ini. (rls)