Categories Internasional

Pertemuan Parliamentary Hearing di New York, Supadma Rudana Undang Anggota Parlemen Dunia Hadiri IPU Assembly ke-144 di Bali Maret 2022

New York (Penabali.com) – Wakil Ketua BKSAP Putu Supadma Rudana menghadiri Pertemuan Parliamentary Hearing di UN yang diadakan setiap tahun. Pada pertemuan itu, Supadma Rudana mengatakan pertemuan parlemen dunia di UN Headquarters di New York City membahas berbagai isu dunia.

Pertama, tentang meningkatnya ketidakadilan ekonomi di dunia di masyarakat yang mengakibatkan tantangan kemunduran pencapaian SDGs dengan tema besar “No One Left Behind” (tidak ada yg boleh tertinggal dalam pencapaain kesejahteraan dalam suatu bangsa di dunia).

“Apa yang bisa dilakukan dan apa penyebabnya, serta bagaimana solusi yang dapat diambil? Salah satunya dengan penerapan green ekonomi yang memberikan pertumbuhan terkendali terhadap ekonomi, masyarakat mendapatkan manfaat besar dari peningkatan ekonomi (bukan sekedar korporasi, red) juga masyarakat menjadi pelaku ekonomi utama termasuk UMKM dan lingkungan juga terjaga dalam pelestariannya,” tutur Supadma Rudana.

Tema besar kedua, tambah Supadma Rudana, tentang pemeranan generasi muda dalam pencapaian SDGs, serta mereka menjadi pendorong untuk menuju kepada penerapan green ekonomi pencapaian SDGs dan juga menjadi penyuara mengenai isu perubahan iklim dan penggunaan energi yang bersih dan berkelanjutan.

“Juga membahas bagaimana lebih banyak lagi generasi muda hadir dalam politik baik menjadi pejuang dalam menyuarakan pentingnya demokrasi dan political process yang baik, juga ikut aktif sedini mungkin dalam politik. Hal itu tercermin dalam parlemen di suatu negara dengan hadirnya anggota parlemen muda dan perempuan di parlemen,” ulas Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Demokrat ini.

Supadma Rudana pada Pertemuan Parliamentary Hearing di UN Headquarters di New York City. (foto: ist.)

Isu penyetaraan gender dan pelibatan berbagai pihak dalam berbagai hal menurut Supada Rudana, juga menjadi bahasan yang dilakukan demi untuk menjaga agar dunia dapat terus memberikan peningkatan kesejahteraan bagi seluruh umatnya.

Pada pertemuan itu juga ikut dibahas bahwa multiculturalisme atau keberagaman merupakan sebuah kekayaan yang wajib dihargai, dihormati dan menuju kesejahteraan bersama, bahwa semua umat manusia berhak mendapatkan segala kesejahteraan dan akses dalam berbagai bidang, tidak dilihat dari warna kulit, suku, agama ataupun nationality-nya.

“Bahwa multilateralisme itu hal yang wajib dilakukan apalagi pada saat terjadinya pandemi Covid-19 ini yang meluluhlantahkan berbagai hal terkhusus keamanan kesehatan dan ekonomi,” jelas Supadma Rudana melalui testimoni dari New York.

Hal utama yang juga dibahas adalah bagaimana isu perubahan iklim merupakan tanggung jawab bersama dan parlemen merupakan salah satu garda terdepan dalam menyuarakan dan menggerakkan berbagai pihak untuk mengatasi perubahan iklim ini.

Putu Supadma Rudana hadir bersama delegasi untuk menyuarakan juga peran kearifan lokal Indonesia. Sebagai contoh di Bali Tri Hita Karana merupakan sumbangsih implementasi budaya luhur nenek moyang dan kearifan lokal yang dapat menjadi inspirasi dunia. Pada kesempatan yang baik ini pertemuan bilateral dengan berbagai negara juga dilakukan baik Indonesia dengan Belgia; Indonesia dengan Colombia; Indonesia dengan Equador, dan Indonesia dengan beberapa negara lainnya.

Supadma Rudana bersama delegasi BKSAP di New York City. (foto: ist.)

Supadma Rudana pada intervensinya di Gedung PBB, juga menyuarakan tentang kegiatan IPU Assembly yang ke-144 yang akan dilaksanakan di Bali pada bulan Maret 2022. Pada pertemuan ini, Supadma Rudana kembali mengundang parlemen berbagai negara untuk hadir dalam Sidang IPU di Bali yang mengusung tema “Getting to Zero; Mobilizing Parliaments to Act on Climate Change”.

Supadma Rudana menyampaikan masyarakat di Bali sangat antusias menunggu kehadiran parlemen dan masyarakat dunia untuk hadir ke Bali, berkunjung lagi ke Pulau Dewata.

“Bahwa kepariwisataan kita telah siap dan keamanan kesehatan terjamin, serta vaksinasi sudah dilakukan 3 kali di Bali, serta berbagai sarana prasarana kepariwisataan telah siap kembali menerima wisatawan menuju pemulihan kepariwisataan Indonesia dan Bali, yang menjadi pintu gerbangnya,” terang Supadma Rudana yang juga Anggota DPR RI Komisi VI Fraksi Partai Demokrat dari Dapil Bali.

Sebelumnya, untuk meyakinkan dunia internasional terhadap kesiapan Bali menerima kunjungan wisatawan, Supadma Rudana telah melakukan pertemuan dengan Menkomarves Luhut Binsar Pandjaitan, berbagai pimpinan media nasional di Jakarta, dan Kementerian Luar Negeri. Semua itu dilakukannya dalam rangka pemulihan pariwisata Bali.

Supadma Rudana dalam pertemuan dengan Menkomarves Luhut Binsar Pandjaitan bahkan telah menyampaikan agar setidaknya pada bulan April kedepan, syarat karantina bagi wisatawan masuk Bali dihapus. (rls)