Buleleng (Penabali.com) – Upaya untuk melestarikan dan menumbuhkan kecintaan terhadap budaya lokal Bali khusus dalam aksara Bali, terus ditanamkan melalui Lomba Nyurat Aksara Bali tingkat Sekolah Dasar (SD) yang diselenggarakan Pemerintah Kabupaten Buleleng melalui Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah (DAPD).
Kepala DAPD Buleleng, Ketut Suweca disel lomba, Kamis (24/3/2022), menjelaskan Lomba Nyurat Aksara Bali ini diselenggarakan untuk menumbuhkan bibit terbaik dalam menggerakkan literasi tulisan di daerah sehingga aksara Bali dalam budaya Bali akan tetap ajeg.
“Lomba ini juga dalam rangka memeriahkan HUT Kota Singaraja ke-418 tahun dengan mengadakan kegiatan yang bermakna. Ini momentum kecil yang kita lakukan, dengan nilai yang besar bagi kelestarian budaya Bali,” imbuhnya.
Sementara itu, Putu Pertama Yasa selaku Koordinator Tim Juri yang juga Penyuluh Bahasa Bali yang bertugas di Desa Kalianget mengatakan, indikator penilaian lomba ini adalah bentuk dan komposisi tulisan, ketepatan ejaan atau pasang aksara, kerapian dan kebersihan tulisan serta ketuntasan.
“Para peserta sebelum lomba pastinya mendapat pembinaan jauh-jauh hari, hasilnya dalam lomba ini sangat memuaskan, kemampuan anak-anak dalam menyalin aksara Bali sungguh luar biasa, namun tetap kita mencari 3 terbaik dalam lomba ini,” ungkapnya.
Dari penilaian lomba kepada 18 peserta dari masing-masing kecamatan di Kabupaten Buleleng, dewan juri menetapkan Putu Adika Widuyana dari SD 4 Gobleg sebagai Juara 1, Putu Alisya Rastya dari SD Munduk Bestala sebagai Juara 2, dsn Kadek Seli Utami dari SD Bestala harus puas di tempat ketiga.
Setelah penyerahan hadiah, Putu Adika yang duduk di Kelas 6 ini mengatakan tidak menyangka mendapat juara pertama. Motivasinya ikut lomba karena senang menulis dan pernah mengikuti lomba di desanya. “Perasaan saya sangat senang. Persiapan saya terus berlatih dan berlatih tanpa putus asa,” ujarnya. (rls)