Klungkung (Penabali.com) – Guna mengantisipasi lonjakan harga menjelang Bulan Ramadan dan hari raya Idul Fitri 1443 H Tahun 2022, Pemerintah Kabupaten Klungkung mengadakan High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah (HLM TPID), Rabu (13/4/2022).
Rapat ini dipimpin langsung Bupati Klungkung Nyoman Suwirta dan dihadiri Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho dan seluruh anggota TPID Kabupaten Klungkung.
Sekretaris Daerah Kabupaten Klungkung selaku Ketua Harian TPID Kabupaten Klungkung, I Gede Putu Winastra, menyampaikan bahwa salah satu penyebab kenaikan harga beberapa komoditas karena adanya penurunan produksi di sentra produksi. Beberapa upaya yang perlu dilakukan untuk mengatasi hal ini yakni pemantauan harga dan stok barang secara berkala, koordinasi secara intensif antar OPD, serta pembangunan infrastruktur. Lebih lanjut, Kerjasama Antar Daerah (KAD) dengan sentra-sentra produksi dari daerah lain juga perlu diperluas.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Trisno Nugroho, menyampaikan perkembangan inflasi Bali terkini. Secara tahunan, inflasi Bali pada Maret 2022 sebesar 2,4% (yoy), sedikit lebih rendah dibanding nasional yang mencapai 2,64% (yoy). Sedangkan secara bulanan, Bali tercatat mengalami inflasi sebesar 0,91% (mtm), dimana Denpasar dan Singaraja tercatat mengalami inflasi masing-masing sebesar 0,85% (mtm) dan 1,27% (mtm).
Lebih lanjut, Trisno menyampaikan bahwa pasokan minyak goreng dan bawang merah pada awal bulan April masih terbatas. Secara umum, mayoritas komoditas mengalami peningkatan persediaan kecuali untuk minyak goreng, bawang merah dan bawang putih.
Dalam rangka mengantisipasi kenaikan harga menjelang Bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri, Trisno menekankan komoditas pangan penyumbang inflasi saat periode puasa dan lebaran selama tiga tahun terakhir, terutama bersumber dari kelompok ikan segar.
Beberapa rekomendasi yang diberikan oleh Bank Indonesia antara lain (1) Melakukan pemantauan harga dan stok komoditas pangan yang cenderung meningkat di bulan Ramadan dan menjelang Hari Raya Idul Fitri, termasuk berkoordinasi dengan pihak/lembaga terkait; (2) Bekerja sama dengan Satgas Pangan untuk memastikan tidak ada aksi penimbunan stok pangan, serta memastikan distribusi berjalan dengan baik; (3) Membentuk BUMD Pangan dan melakukan perluasan KAD, baik di dalam maupun di luar Provinsi Bali; serta (4) Peningkatan kualitas data harga dan stok bahan pangan di SIGAPURA.
Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta menyampaikan beberapa hal yang perlu dilakukan untuk mengendalikan harga barang, yakni perlu mendekatkan produksi dengan konsumen, menggunakan produk alternatif, melakukan pemberdayaan masyarakat, serta melakukan intervensi pasar. Suwirta juga menyampaikan bahwa keakuratan penginputan data di website SiGapura perlu dipastikan agar informasi dapat tersampaikan dengan efektif dan efisien.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Luh Ketut Ari Citrawati menyampaikan bahwa KAD terus dilakukan di mana saat ini Kabupaten Bangli sedang melakukan penjajakan untuk melakukan KAD dengan Kabupaten Karangasem, setelah sebelumnya menjalin KAD dengan Kabupaten Bangli.
Selain itu, Kabupaten Klungkung juga telah melaksanakan pelatihan pembuatan bubuk cabai dan mendorong masyarakat mengonsumsi bubuk cabe ketika harga cabai sedang tinggi. (rls)