Katrol UMKM Naik Kelas, BEDO Gandeng Astra Graphia Latih Inovasi Kemasan Produk UMKM

Badung (Penabali.com) – Sebagian besar UMKM dampingan BEDO adalah UMKM yang bergerak di bidang kuliner. Tercatat 47,3% bergerak di bidang makanan kering, olahan makanan siap saji dan minuman tradisional. Para UMKM kuliner tersebut umumnya masih dikelola secara sederhana dari dapur dan sulit sekali untuk masuk ke pasar yang lebih luas.

Kendala yang sering dihadapi UMKM adalah masa kadaluarsa yang pendek, rendahnya pemahaman tentang olahan makanan yang aman, tidak adanya akses pemasaran yang lebih luas, atau ke pasar moden. Pelatihan-pelatihan telah banyak dilakukan, namun penerapan dilakukan sendiri-sendiri, akan sulit bagi UMKM untuk naik kelas secara cepat.

Belajar dari kesuksesan akses digitalisasi dengan memakai 1 akun Facebook page “LocalSupportLocal”, maka pemasaran produk olahan pangan dari UMKM dampingan BEDO juga dapat diperlakukan sama. Yaitu, membuat 1 brand bersama, dan melakukan promosi bersama dan akses ke pasar modern bersama. Hal ini sesuai dengan slogan Yayasan BEDO adalah “Bersama Kita Berdaya”.

Produk akan dipilih dan dibimbing oleh pakar keamanan pangan, Novia Priyatna, lalu akan diberikan bantuan pembiayaan kemasan (dan dikembalikan secara berkala, red).

Program #BANGGABEDO didukung PT Astra Graphia Tbk yang berfokus pada ruang lingkup bisnis printing and digital service.

Program kerja sama ini telah dijalankan sejak tahun 2021 dan dilaksanakan BEDO (Business and Export Development Organization) dimana telah mengkurasi 30 UKM dari total 107 UKM untuk mendapat kesempatan kemasannya diubah, dimana terdiri dari 10 UKM kemasan pouch, 14 UKM kemasan kotak dan 6 UKM kemasan frozen.

Program Bangga BEDO bertujuan untuk meningkatkan standard kualitas, memperbaiki kemasan, meningkatkan brand local dan meningkatkan pendapatan UMKM pangan dampingan Yayasan BEDO, sehingga slogan UMKM Naik Kelas, bisa diwujudkan secara nyata.

Chief of Corporate Secretary, Legal, and Corporate Communications PT Astra Graphia Tbk, Melinda Pudjo, disela acara di Virtual Kitchen, Jl. Raya Kerobokan No.80, Kerobokan, Badung, Kamis (3/6/2022), mengatakan Astragraphia sangat senang bisa berkolaborasi dengan BEDO.

“Kami dapat memberikan dampak yang lebih luas bagi industri kreatif terutama industri kuliner lokal. Melalui teknologi digital printing pada mesin yang Astragraphia pasarkan yaitu printer FUJIFILM Business Innovation, Astragraphia mampu mewujudkan inovasi kemasan untuk UMKM,” terang Melinda.

Hadirnya teknologi digital printing juga akan mempermudah UMKM untuk mencetak kemasan secara fleksibel dan tanpa minimum order.

“Kami harap kemasan terbaru yang hari ini diluncurkan, dapat mendorong kesukesan UMKM, menjadikan UMKM naik kelas, dan dapat memacu semangat para UMKM untuk terus berinovasi terhadap kemasan, karena bagaimanapun juga tampilan kemasan merupakan kesan pertama di mata calon pembeli,” ujarnya.

Salah satu misi Bangga BEDO bekerjasama dengan pasar modern (hypermart, supermarket, minimarket) dan distribusi online lewat marketplace, dengan menggandeng PT Lumina Kaya Indonesia atau kaya.id untuk membantu para UMKM dalam hal memasarkan produk melalui marketplace. BEDO juga mengajak Suarise Indonesia dalam hal menyiapkan konten promosi yang berhubungan dengan Bangga BEDO.

Suarise merupakan social enterprises yang fokus untuk mempromosikan serta memungkinkan kesetaraan akses dan kesempatan bagi tuna netra dan low vision pada industri digital dan platform daring (online). Kegiatan Pre Launching Bangga BEDO telah dilaksanakan pada 18 Maret 2022.

Selain itu, produk Bangga BEDO juga mengikuti Telkomsel Pasar Nusa Dua di Bali Collection Nusa Dua pada tanggal 06-08 Mei 2022 yang diselenggarakan SMESCO Indonesia dibawah Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia. Kegiatan tersebut menjadi momentum perhelatan KTT G20 mendatang untuk membuka peluang memperkenalkan produk lokal ke mata dunia.

Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan produk Bangga BEDO dan melakukan peluncuran pembelian perdana produk Bangga BEDO di marketplace.

Sementara itu, Ketua Yayasan BEDO, Jeff Kristianto, mengungkapkan perjuangan untuk menyamakan persepsi puluhan UMKM agar berada dalam satu tujuan besar, UMKM Indonesia naik kelas.

“Setiap UMKM itu pasti punya ego masing-masing, pengennya berusaha sendiri jadi ya agak sulit untuk menyamakan kesepakatan bersama bahwa ini tujuannya adalah untuk Indonesia, berbeda-beda tetapi tetap satu, kita bisa maju ramai-ramai kalau masing-masing maju khan berat gak akan ada tenaganya,” jelas Jeff. (rls)