Categories Denpasar Event Seni

Peed Aya PKB ke-44 Tahun 2022 Berlangsung Semarak dan Semakin Berkualitas

Denpasar (Penabali.com) – Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-44 Tahun 2022 secara resmi dibuka Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Republik Indonesia, Jenderal Polisi (Purn.) Prof. Drs. H. Muhammad Tito Karnavian, M.A., Ph.D., didampingi Menparekraf Sandiaga Uno, dan Gubernur Bali Wayan Koster, bertempat di depan Monumen Perjuangan Rakyat Bali, Bajra Sandhi, Renon, Denpasar, Minggu (12/6/2022).

Pesta Kesenian Bali Tahun 2022 yang mengangkat tema Danu Kerthi: Huluning Amreta ini juga dihadiri Ratu Sri Bhagawan Putra Nata Nawa Wangsa Pamayun, konsul jenderal negara sahabat, Anggota DPR RI dan DPD RI Dapil Bali, Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, Ketua dan Wakil Ketua DPRD Provinsi Bali, Sekretaris Daerah Provinsi Bali, Pangdam IX Udayana, Kapolda Bali, Danrem 163/Wirasatya, Wali Kota dan Bupati se-Bali, seniman, budayawan, dan tamu undangan lainnya.

“Kami, pemerintah daerah dan masyarakat Bali sungguh berbahagia atas perkenan Bapak Menteri Dalam Negeri dapat menghadiri acara pembukaan sekaligus pelepasan Peed Aya atau Pawai serangkaian Pesta Kesenian Bali ke-44 Tahun 2022,” ujar Gubernur Koster dalam sambutannya.

Penyelenggaraan Pesta Kesenian Bali, kata Gubernur Koster, merupakan konsistensi dan komitmen Pemerintah Provinsi Bali dalam mengarusutamakan kebudayaan sebagai haluan pembangunan Bali, dengan Visi: Nangun Sat Kerthi Loka Bali, melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana, menuju Bali Era Baru.

Lebih lanjut Gubernur Bali asal Desa Sembiran, Buleleng ini menjelaskan Pesta Kesenian Bali Tahun 2022 mengangkat tema Danu Kerthi: Huluning Amreta yang mengandung makna Memuliakan Air sebagai Sumber Kehidupan dengan menyajikan 8 materi pokok, yaitu: Peed Aya (Pawai), Rekasadana (Pergelaran), Gandarupa (Pameran), Utsawa (Parade), Wimbakara (Lomba), Kriyaloka (Lokakarya), Widyatula (Sarasehan), dan Adi Sewaka Nugraha (Penghargaan Pengabdi Seni).

“Pesta Kesenian Bali berlangsung selama sebulan penuh, dan akan ditutup pada hari Minggu 10 Juli 2022,” kata orang nomor satu di Pemprov Bali ini.

Untuk pawai tahun ini, menampilkan 24 komunitas mewakili Pemerintah Kota/Kabupaten se-Bali, Lembaga Pendidikan Menengah dan Tinggi, serta BUMN/BUMD, melibatkan lebih dari 2.400 orang seniman. Banyaknya komunitas yang berpartisipasi dalam pawai, walau dengan biaya swadaya, menunjukkan tingginya antusiasme masyarakat mengikuti Pesta Kesenian Bali, seiring pandemi Covid-19 di Bali yang sudah landai dan stabil.

Gubernur Koster beri sambutan pada Pawai PKB XLIV Tahun 2022. (foto: ist.)

“Atas nama Pemerintah Provinsi Bali, saya menyampaikan terima kasih kepada seluruh peserta yang telah menjadikan acara Peed Aya (Pawai) Pesta Kesenian Bali ke-44 tahun 2022, semakin berkualitas dan sangat semarak,” pungkas Koster yang juga Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali ini.

Mendagri RI, Jenderal Polisi (Purn.) Muhammad Tito Karnavian yang mewakili Presiden RI, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Provinsi Bali yang dipimpin Gubernur Bali Wayan Koster dan seluruh masyarakat Bali, karena pandemi Covid-19 di Bali telah berhasil dikendalikan dan melandai. Sehingga kegiatan Pesta Kesenian Bali ke-44 bisa dilaksanakan sebagai moment penting untuk membangkitkan ekonomi Bali yang sempat terdampak selama 2 tahun akibat Covid-19.

“Melandainya pandemi Covid-19 juga berkat kerja keras Gubernur Bali dan seluruh stakeholder didalam mempercepat vaksinasi. Dimana vaksinasi di Bali paling tercepat dari seluruh provinsi di Indonesia, demikian pula dengan vaksin boosternya paling tertinggi di Indonesia,” ujar Tito Karnavian.

Lebih lanjut mantan Kapolri ini mengatakan, tema Pesta Kesenian Bali tahun 2022 yang mengangkat Danu Kerthi: Huluning Amreta yang mengandung makna Memuliakan Air sebagai sumber kehidupan dinilai sangat tepat karena air telah menjadi bagian kebutuhan hidup sehari-hari.

“Jika kita salah mentreatment air, maka hal tersebut juga akan menjadi malapetaka bagi kehidupan, seperti tanah longsor, banjir dan lainnya. Kemudian apabila tidak ada air, maka kita dan seluruh mahluk hidup akan mati, untuk itu air harus dimuliakan,” imbuhnya.

Mendagri membuka PKB XLIV ditandai pemukulan gong yang kemudian dilanjutkan Peed Aya atau pawai. (rls)