Denpasar (Penabali.com) – ITB STIKOM Bali tampil sangat apik di depan tamu kehormatan, Mendagri Tito Karnavian, Menparekraf Sandiaga Uno, Gubernur Bali Wayan Koster dan seluruh tamu undangan lainnya.
Lenggak lenggok lemah gemulai ke-135 penari dari mahasiswa ITB STIKOM Bali itu tampil memukau pada pawai pembukaan Pesta Kesenian Bali (PKB) XLIV Tahun 2022 di depan Monumen Perjuangan Rakyat Bali, Bajra Sandhi, Renon, Denpasar, Minggu (12/6/2022).
“Kali ini kami melibatkan 135 mahasiswa sebagai penari dan penabuh plus 15 pengusung ogoh-ogoh, total 150 mahasiswa terlibat dalam PKB tahun 2022,” kata Wakil Rektor I ITB STIKOM Bali yang juga Ketua Panitia Internal Ida Bagus Suradarma.
“Saya juga menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada panitia dan mahasiswa yang telah berkorban waktu dan tenaga untuk latihan guna menyukseskan pawai PKB kali ini,” lanjut Suradarma seraya menambahkan ini penampilan kali ketiga ITB STIKOM Bali di event seni budaya tahunan terbesar di Bali ini.
Menariknya, lanjut Suradarma, ketika master of ceremony (MC) membacakan narasi penampilan ITB STIKOM Bali, dari panggung utama terlihat Mendagri Tito Karnavian dan Menparekraf Sandiaga Uno memberikan aplaus. Hal itu membuktikan para mahasiswa dari kampus teknologi informasi terkenal di Bali dan Nusa Tenggara ini tak hanya pintar utak atik gadget dan device tetapi ternyata juga memiliki jiwa seni yang tinggi.
Atas kepercayaan Pemerintah Provinsi Bali memberi kesempatan kepada ITB STIKOM Bali tampil dalam pawai ini, Ida Bagus Suradarma menyampaikan apresiasi dan terim kasih.
“Tidak semua perguruan tinggi dilibatkan dalam even monumental seperti pawai PKB ini, kami bersyukur ITB STIKOM Bali kembali diberi kepercayaan,” ucapnya.
Ke-135 mahasiswa itu merupakan anggota Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Tari Tradisional dan UKM Tabuh dibawah bimbingan dua dosen, I Gede Putra Mas Yusadara, S.Kom., M.Kom., dan Putu Setyarini, S.Sn., M.Sn. I Gede Putra Mas Yusadara.
Pada PKB ke-44 tahun ini, mahasiswa ITB STIKOM Bali menampilkan pagelaran kolosal Labuh Gentuh sebagai presentasi upacara kurban “Bhuta Yadnya” yang bertujuan untuk mengharmoniskan hubungan manusia dengan alam melalui upacara “Danu Kerthi”, guna menjaga kesucian berbagai sumber air dan sungai yang dilaksanakan dengan tujuan untuk memohon keselamatan kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa dalam manifestasinya sebagai Dewa Wisnu.
Upacara “Bhuta Yadnya” ini selain untuk menetralisir kekuatan “Bhuta Kala”, mengharmoniskan hubungan manusia dengan alamnya, juga diharapkan dengan pelaksanaan upacara Labuh Gentuh ini dimohon agar Ida Sang Hyang Widhi Wasa menganugerahkan sumber air tawar yang cukup sehingga kesuburan tanah terpelihara untuk kehidupan umat manusia.
Karya ini didukung 135 penari, seluruhnya mahasiswa ITB STIKOM Bali, dengan menampilkan figur ogoh-ogoh yang menggambarkan Dewa Wisnu sebagai Dewa Air, pemelihara dan pelindung alam semesta beserta isinya.
Selain itu, para peserta juga menampilkan sesajen kelengkapan ucapara, diikuti penari perempuan dan pria untuk menetralisir (nyomia) kekuatan “Bhuta Kala” agar tidak mengganggu bumi beserta isinya.
Penata artistik pegelaran ini adalah Dr. Swasti Widjaja Bandem, SST., M.Hum., didukung Pande Gde Eka Mardiana, S.Sn., M.Sn., sebagai penata tabuh dan Putu Setyarini, S.Sn., M.Sn., sebagai penata tari. Pagelaran ini diiringi gamelan Adhi Merdangga, sebuah ansambel besar yang diciptakan tahun 1984 oleh ASTI Denpasar dibawah sutradara Prof. Dr. I Made Bandem, MA. (rls)