Singaraja (Penabali.com) – Sebanyak 74 orang atlet balap sepeda menjajal trek tanjakan dalam Kejuaraan Tejakula Kom Race Open 2022 yang digelar Buleleng Timur Cycling Club (BTCC), Minggu (26/6/2022). Agenda ini didukung Pengurus Kabupaten ISSI Kabupaten Buleleng bersama KONI Buleleng.
Jarak rute yang ditempuh sejauh 14,5 kilometer mengambil garis start dari Desa Tejakula melewati Desa Madenan dan finish di Desa Dausa, Kecamatan Kintamani, Bangli.
Peserta yang mengikuti kejuaraan ini didominasi atlet-atlet sepeda dari seluruh Bali bahkan ada peserta dari Banyuwangi. Ajang ini juga menjadi ajang pemanasan bagi atlet Bali untuk mempersiapkan diri menghadapi Porprov Bali 2022.
Tejakula Kom Race 2022 melombakan dua kategori yakni Road Bike dan Mountain Bike (MTB). Road Bike melombakan tiga kelas yakni Junior Road Bike (JRB), Elite Road Bike (ERB) dan Master Road Bike (MRB) begitupun untuk MTB melombakan tiga kelas yakni Junior MTB, Ellite MTB, dan Master MTB.
Ketua KONI Kabupaten Buleleng, I Ketut Wiratmaja, sempat melakukan pelepasan di garis start. Ia mengapresiasi kejuaraan balap sepeda ini karena sudah menjadi bagian dari kepedulian komunitas pecinta sepeda membantu pemerintah dan organisasi olahraga untuk memasyarakatkan olahraga sepeda.

Selain itu, Wiratmaja juga berharap momen olahraga Tejakula Kom Race ini bisa dijadikan ajang pemanasan dan latihan bagi para atlet balap sepeda untuk menempa fisik menghadapi Porprov Bali.
“Saya melihat banyak atlet balap sepeda dari Buleleng juga ambil bagian dalam kejuaraan ini, akan menjadi momentum untuk melatih fisik menghadapi Porprov Bali mendatang,” ujar Wiratmaja usai melepas peserta.
Selain untuk kepentingan olahraga prestasi, kejuaraan balap sepeda seperti ini juga dijadikan untuk pengembangan agenda sport tourism oleh pemerintah. Trek tanjakan dengan suasana pemandangan pegunungan dan laut menjadikan wilayah Tejakula hingga Kintamani menjadi wilayah yang sangat pas untuk sport tourism bidang olahraga sepeda.
Sementara itu, Sekretaris Pengkab ISSI Buleleng, Komang Budiarsana, mengakui ajang ini sebagai persiapan khusus untuk menghadapi Porprov Bali.
“Justru saya katakan, ini Porprov yang sebenarnya. Trek yang dilalui cukup berat dan ini bisa menjadikan kebiasaan bagi atlet untuk menempa fisiknya,” ujar Budi yang juga Sekretaris Kecamatan Sukasada. (rls)