Jakarta (Penabali.com) – Plastik merupakan salah satu kebutuhan manusia yang esensial. Dilansir dari National Geographic, dalam enam dekade manusia menghasilkan 8,3 miliar metrik ton plastik dan 91 persennya dibuang tanpa didaur ulang untuk dapat terurai secara alami. Sementara itu, limbah plastik membutuhkan rentang waktu ratusan tahun untuk terurai menyatu dengan tanah.
Dengan banyaknya kebutuhan manusia akan penggunaan plastik dalam kehidupan sehari-hari, pemerintah pun melakukan beberapa cara agar mengurangi penggunaan plastik sejak Juli 2020. Sejalan dengan misi untuk mengurangi limbah plastik serta melestarikan alam, Nojorono Kudus turut berkolaborasi dengan Precious One, sebuah yayasan yang berfokus pada pemberdayaan disabilitas.
Dimulai sejak tahun 2020, kerjasama antara Nojorono Kudus dengan Precious One menghasilkan ragam kolaborasi yang menciptakan berbagai inovasi produk yang digunakan sebagai corporate merchandise perusahaan. Kolaborasi yang kerap dilakukan menitikberatkan pada komitmen untuk memberikan dukungan terhadap teman-teman disabilitas.
Tahun 2022, Nojorono Kudus kembali menggandeng Precious One dalam menginisiasi pengelolaan materi promosi bekas pakai. Materi promosi yang berbahan dasar plastik ini (spanduk bekas) diolah kembali menjadi ratusan tas serbaguna yang ramah lingkungan. Tas serbaguna hasil daur ulang, menjadi salah satu merchandise korporat yang diberikan sebagai buah tangan kepada relasi perusahaan, hal ini sekaligus menjadi bentuk ajakan kepada sesama untuk meningkatkan kepedulian terhadap limbah plastik.
Selaras dengan visi Nojorono Kudus dalam mengemban tanggung jawab sosial dan kesadaran pada lingkungan, kolaborasi kali ini merupakan wujud kepedulian Nojorono Kudus terhadap pelestarian alam dan lingkungan hidup, sekaligus menjadi momen untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya perwujudan lahan kerja yang inklusif bagi teman disabilitas, guna mendukung perekonomian mereka.
“Diawali dengan adanya materi promosi billboard berbahan dasar vinyl yang telah terpakai, namun masih dalam kondisi yang baik. Nojorono Kudus berinisiasi memanfaatkan materi promosi tersebut untuk dapat digunakan kembali menjadi produk yang lebih inovatif dan bermanfaat,” tutur Arief Goenadibrata selaku Managing Director Nojorono Kudus.
Arief berpendapat bahwa setiap barang pastinya pantas mendapatkan kesempatan kedua, sehingga berguna kembali menjadi sesuatu yang bermanfaat.
“Berbagai manfaat dapat dirasakan ketika kita melakukan daur ulang. Selain mengatasi pencemaran lingkungan, kami turut mendukung ketersediaan ruang berkarya bagi teman-teman disabilitas untuk tetap produktif meski memiliki keterbatasan,” jelas Arief.
Dalam kesempatan kunjungan Nojorono Kudus ke workshop Precious One pada Senin 13 Juni 2022, Ratnawati Sutedjo selaku Founder Precious One menyampaikan bahwa kolaborasi tahun ini merupakan wujud kepedulian dari dua sisi, kepedulian terhadap alam dan sosial, dalam hal ini teman-teman disabilitas.
“Kolaborasi tas serbaguna kali ini merupakan hal yang luar biasa, karena Nojorono peduli dengan alam, jadi daripada membuang lebih baik kita mengembangkan kreativitas dengan mengolah kembali bahan-bahan bekas yang layak pakai,” tutur Ratna.
“Kami ditantang untuk kreatif bersama Nojorono. Sebelumnya kami juga berkolaborasi untuk masker kain, ada juga cutlery set dan sekarang tas serbaguna yang sama-sama dibuat oleh teman-teman disabilitas. Tantangan untuk kolaborasi kreatif ini menciptakan ruang untuk teman-teman disabilitas dalam berkreasi, dan menciptakan sesuatu yang baru,” tutup Ratna. (rls)