Gianyar (Penabali.com) – Fakultas Ilmu Budaya melaksanakan pengabdian kepada masyarakat pada Jumat 5 Agustus 2022, di TK Bali Kumara, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar.
Pengabdian ini bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Bali. Pada pengabdian ini melibatkan murid TK Bali Kumara, guru, serta orang tua murid.
Pengabdian dengan tema kesiapsiagaan menghadapi bencana dipilih karena Bali menjadi salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki daerah rawan bencana tsunami. Salah satu kabupaten di Bali yang cukup banyak memiliki daerah rawan tsunamai adalah Kabupaten Gianyar, khususnya Kecamatan Sukawati.
Metode yang digunakan dalam pengabdian kali ini adalah mengkombinasikan metode ceramah dengan metode bercerita menggunakan gambar gaya Jepang. Kamishibai merupakan salah satu metode bercerita di Jepang yang menggunakan gambar dalam sebuah kotak. Metode ini digunakan untuk menghadirkan terobosan baru dalam mensosialisasikan kesiapsiagaan bencana pada anak-anak. Selain itu, menggunakan Kamishibai dapat membuat anak-anak lebih tertarik serta mudah memahami materi yang disampaikan.
Ketua Pengabdian, Silvia Damayanti, menegaskan bahwa sangat penting memberikan pelatihan mengenai kesiapsiagaan terhadap bencana khususnya untuk anak-anak usia dini. Sebab, mereka merupakan usia rentan menjadi korban ketika terjadi bencana.
“Dipilihnya lokasi pengabdian ini karena wilayah Kecamatan Sukawati adalah salah satu wilayah rawan terdampak tsunami. Pengabdian ini juga merupakan implementasi penelitian yang sebelumnya telah dilakukan terkait kebencanaan juga,” ungkap Silvia Damayanti.
Narasumber yang hadir dalam pengabdian ini dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Bali adalah Ida Bagus Gede Widnyana Putra, S.Kom., M.T., dengan fasilitator Ni Made Yanthi Ary Agustini, S.Psi. Keduanya memberikan gambaran tentang bagaimana tsunami dapat terjadi serta langkah-langkah yang harus dilakukan jika terjadi bencana, khususnya tsunami. Turut hadir fasilitator dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Gianyar, Anak Agung Gede Suryawan, S.E.
Ketiga failistator menyampaikan materi dan saling melengkapi satu sama lainnya. Penggunaan Kamishibai dibantu mahasiswa Sastra Jepang. Anak-anak usia dini tampak sangat semangat mengikuti pengabdian dengan menggunakan Kamishibai. Anak-anak merasa lebih dekat dan mudah memahami materi.
Pada akhir pengabdian, Silvia Damayanti menyerahkan bantuan berupa Plang Titik Berkumpul, buku cerita pendidikan kebencanaan berjudul “Sahabat Naga Boga dan Naga Besuki”, 20 set alat tulis (buku gambar, pensil warna, buku tulis), dan bantuan finansial. (rls)
Sumber: http://www.unud.ac.id