Karangasem (Penabali.com) – Warna-warni keragaman tak lepas dari setiap daerah yang ada di Indonesia. Beragam potensi lokal yang ada, baik sumber daya manusia maupun alamnya beserta ciri khas tertentu mampu memberikan beragam manfaat untuk kemakmuran masyarakat setempat. Salah satu daerah dengan potensi alam yang menggugah yakn Desa Selat, Kabupaten Karangasem yang dikenal dengan penghasil salaknya.
Terlepas dari potensi yang dimilikinya, di desa tersebut terdapat pula persoalan atau kebutuhan masyarakat yang perlu ditindaklanjuti. Untuk itu, Program Udayana Mengabdi (PUM) hadir untuk mencari solusi dari persoalan masyarakat tersebut serta berbekal tujuan mempercepat penyebaran IPTEKS ke masyarakat, pendampingan atau pemberdayaan masyarakat.
Dalam PUM di Desa Selat ini, terdapat tim pengusul yang beranggotakan 6 orang, diketuai I Gede Nandya Oktora P., S.E., MBA., dengan anggotanya Ni Nyoman Rsi Respati, S.E., M.M., I Wayan Gde Wahyu Purna Anggara, S.E., M.Si., Dr. I Made Endra Kartika Yudha, S.E., M.Sc., I Wayan Mahesa Putra, dan Putu Krisna Dharma Jaya yang mengusul judul program mengenai “Pelatihan, Pendampingan, dan Kemitraan dengan Industri Besar pada Komoditas Salak Berbasis One Village One Product (OVOP) di Desa Selat”. Mereka berkeinginan kuat membantu masyarakat Desa Selat untuk dapat memanfaatkan potensi lokal yang ada dan pernah dijalankan di Desa Selat dengan tambahan produk lainnya yakni biji yang diolah menjadi kopi biji salak dan bagian kulit yang diolah menjadi teh kulit salak sehingga seluruh bagian buah salak dapat memiliki manfaat ekonomi dan terciptanya produk tanpa limbah (zero waste products) serta mampu memasarkan produk dalam skala yang lebih luas lagi.
Pengabdian ini tentunya memiliki berbagai rangkaian pelaksanaan program atau kegiatan, diantaranya berawal dengan melakukan koordinasi awal pada 14 Juli 2022. Setelah itu, dilanjutkan dengan melaksanakan survei awal pada tanggal 29 Juli 2022. Kemudian, berkoordinasi dengan pembicara dan melakukan pembelian alat pada tanggal 19 Agustus 2022, lalu pada tanggal 22 Agustus 2022 kegiatan berlanjut dengan diadakannya pelatihan pembuatan Wine Salak. Kemudian dilanjutkan dengan kegiatan sosialisasi digital marketing pada tanggal 15 November 2022, dan terakhir, dilaksanakan kegiatan sosialisasi mengenai kredit usaha rakyat dengan mengundang pihak BPD Bali sebagai narasumber sekaligus penutupan kegiatan yang dilaksanakan pada tanggal 19 Desember 2022.
Pada kegiatan Program Udayana Mengabdi ini nantinya juga diharapkan dapat memberikan pengetahuan mengenai literasi untuk menembus pasar dan kemitraan dengan industri (offline market), literasi dan kemitraan bidang digital marketing, literasi dan kemitraan bidang keuangan (KUR BPD Bali) serta dapat menjadikan Desa Selat menuju desa wisata berbasis salak dengan standar global. Kegiatan pengabdian juga bekerja sama dengan program PPK Ormawa DPM FEB Universitas Udayana dan juga KKN PPM Universitas Udayana yang bertugas di Desa Selat.
Kolaborasi tersebut diharapkan mampu memberikan kontribusi positif tehadap pembangunan sumber daya manusia di Desa Selat khususnya dalam bidang ekonomi dan bisnis. (rls)