Buleleng (Penabali.com) – Sekretaris Daerah Kabupaten Buleleng, Gede Suyasa, mewakili Penjabat Bupati Buleleng, membuka pelaksanaan Bulan Bahasa Bali di Kabupaten Buleleng, bertempat di Sasana Budaya Singaraja, Kamis (9/2/2023).
Sekda Suyasa menyampaikan melestarikan kearifan lokal. tidak bisa lepas dari Bahasa Bali. Dengan segenap kegiatan yang dilaksanakan dalam peringatan Bulan Bahasa Bali ini, diharapkan bisa memperkuat upaya pelestarian Bahasa Bali.
“Khususnya generasi muda untuk bisa melestarikan, bahasa dan aksara Bali. Bahasa Bali bisa tertulis dalam bentuk aksara, bisa lisan dalam bentuk bahasa dengan lomba pidarta (pidato) dan lain sebagainya,” ungkapnya.
Menurut Suyasa, Bahasa Bali merupakan bagian dari keunikan Pulau Bali yang harus dilestarikan. Terlebih lagi, Pulau Bali merupakan salah satu destinasi wisata tersohor di dunia. Maka, kelestarian budaya yang juga menjadi daya tarik, salah satunya bahasa wajib selalu dilestarikan.
“Disamping itu Pak Gubernur punya visi yang jelas Nangun Sat Kerti Loka Bali. Semua yang bersifat kearifan lokal dilestarikan. Kita daerah wajib mendukung upaya-upaya pelestarian itu,” tegasnya.

Pemerintah Kabupaten Buleleng mendukung dan turut serta melakukan upaya-upaya pelestarian Bahasa Bali. Salah satunya dengan melakukan banyak kegiatan meriah dalam Peringatan Bulan Bahasa Bali V Tahun 2023.
Bulan Bahasa Bali dilaksanakan dengan landasan hukum yang jelas, yakni sesuai pelaksanaan Peraturan Gubernur Bali Nomor 80 Tahun 2018 tentang Perlindungan dan Penggunaan Bahasa, Aksara, dan Sastra Bali. Tema penyelenggaraan Bulan Bahasa Bali V Tahun 2023, yakni “Segara Kerti: Campuhan Urip Sarwa Prani”.
Pada Bulan Bahasa Bali tahun ini, Pemerintah Kabupaten Buleleng melalui Dinas Kebudayaan Kabupaten Buleleng menggelar berbagai lomba mulai dari Lomba Pidato Bahasa Bali, Lomba Menulis Aksara Bali untuk Anak Sekolah Dasar (SD), Lomba Membaca Aksara Bali, Lomba Mesatua Bali, Lomba Debat Bahasa Bali, dan Lomba Menulis Aksara Bali untuk Anak Sekolah Menengah Pertama (SMP)
Suyasa meyakini, antusiasme peserta dalam mengikuti lomba-lomba yang diadakan dalam perayaan Bulan Bahasa Bali ini merupakan bukti bahwa kesinambungan proses pelestarian Bahasa Bali di Buleleng sudah berjalan baik. Bulan Bahasa Bali, merupakan media yang tepat untuk memperkuat upaya pelestarian Bahasa Bali di Kabupaten Buleleng.
“Ini berarti apa yang diajarkan di sekolah, dimediasi oleh pemerintah. Dalam hal ini pemerintah daerah. Sehingga makin kuat sinergitas, kolaborasi antar lembaga dan antar masyarakat,” pungkasnya. (rls)