Categories Ekonomi & Bisnis

Tekan Ongkos Logistik, Pos Indonesia Group Persiapkan Logistics Digital Platform

Denpasar (Penabali.com) – Logistik berperan penting bagi suatu negara dalam mendorong pembangunan serta pertumbuhan ekonomi. Namun, Indonesia saat ini dihadapkan oleh persoalan tingginya biaya logistik. Bahkan, Indonesia menempati urutan pertama dengan predikat biaya logistik termahal di wilayah Asia Tenggara.

Berdasarkan studi Bank Dunia, pada kuartal 2021, biaya logistik Indonesia mencapai 23,5 persen. Angka ini lebih tinggi dari biaya logistik rata-rata dunia, yakni 12,2 persen. Adapun Filipina yang memiliki kesamaan karakteristik geografi dengan Indonesia memiliki biaya logistik lebih rendah, yakni 13 persen.

Untuk membantu pemerintah dalam menekan biaya logistik, Pos Indonesia Group tengah mempersiapkan Logistics Digital Platform. Direktur Bisnis Kurir dan Logistik Pos Indonesia Group, Siti Choiriana, mengatakan bahwa gabungan teknologi dalam Logistics Digital Platform hadir sebagai solusi pemerataan infrastruktur konektivitas sekaligus mendorong efisiensi ongkos logistik.

“Kami konsen dengan kebutuhan yang dirasakan oleh konsumen terhadap ongkos logistik yang tinggi. Untuk itu, Pos Indonesia Group berinovasi dalam menciptakan layanan logistik digital yang menggabungkan pemanfaatan simplifikasi infrastruktur teknologi, seperti pemanfaatan Big Data, Internet of Things, Platform Blockchain, serta robots,” ujar Siti Choriana dalam acara Customers Gathering Logistic Day yang diselenggarakan di Bintang Bali Resort, Jumat (10/3/2023).

Senada dengan hal tersebut, Deputi Bidang Ekonomi Kementerian PPN/Bappenas, Amalia Adininggar, berharap Pos Indonesia Group dapat mendorong perbaikan logistik di masa depan melalui penerapan smart logistics.

“Pos Indonesia Group memiliki kemampuan digitalisasi yang baik yang mana mampu memberikan real time dashboard yang dapat dimanfaatkan oleh customer untuk memantau tiap kirimannya. Kedepannya, inovasi ini perlu terus dikembangkan untuk menjadikan Pos Indonesia Group sebagai pioneer di bidang smart logistics,” tutur Amalia Adininggar.

Pos Indonesia Group sebagai penyedia layanan kurir dan logistik terbesar di Indonesia memiliki jaringan di seluruh wilayah Indonesia yang terdiri atas 24.000 titik layanan yang menjangkau kota/kabupaten, kecamatan, dan area terpencil di Indonesia. Tidak hanya itu, perusahaan ini juga memiliki jaringan internasional ke seluruh dunia.

Perusahaan BUMN ini kerap ditunjuk kementerian serta lembaga pemerintahan untuk mendistribusikan penyaluran bantuan maupun kebutuhan logistik dari pemerintah, diantaranya ialah pendistribusian Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bagi siswa SD di 3.186 titik di Papua, penyimpanan dan distribusi vaksin Covid-19 di NTT dan Papua, serta distribusi logistik pemilu 2014 dan 2019.

Pos Indonesia Group senantiasa berinovasi termasuk di dalamnya mengembangkan kapabilitas digital yang maksimal demi meningkatkan kepuasan di mata pelanggan akan layanan Pos Indonesia Group.

Sejauh ini, beberapa program digitalisasi yang dilakukan oleh perusahaan yang berdiri sejak 1746 ini, diantaranya adalah penggunaan digital platform pada kurir dan layanan pembayarannya, yaitu Pos Aja!, Pospay, serta warehouse management system bernama STORI yang mendukung Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) mulai dari inbound, storing, hingga outbound delivery berbasis digital. (rls)